Pages

Fashion korea cantik nan terjangkau ada di ILuvFashions

Hingga saat ini, fashion Korea masih banyak diminati. Salah satu toko online yang menyediakan produk fashion korea adalah ILuvFashions.com.

BERITA TERKAIT
7 Ide bisnis cocok bagi generasi milenial yang ingin berwirausaha
5 Bisnis ini cocok untuk remaja jadi pengusaha muda
Jins Levi's tua ini laku Rp 1,4 miliar, kenapa begitu istimewa?

ILuvFashions adalah toko online baju impor dengan style Shanghai, Hongkong, Taiwan, Japan & Korea dengan sistem Ready Stock dan selalu update latest fashion. Produk yang ditawarkan ILuvFashions cukup lengkap, mulai dari pakaian hingga aksesori.

Produk ILuvFashions selalu diupdate setiap minggunya, sehingga selalu ada produk baru yang dapat Anda koleksi. Produk ILuvFashions dijual dengan harga yang cukup terjangkau, mulai dari Rp 50 ribu hingga Rp 250 ribu.

ILuvFashions tidak hanya melayani pemesanan secara retail, tetapi juga menerima kerjasama reseller. Bagi Anda yang berminat bergabung menjadi reseller, ILuvFashions akan memberikan diskon hingga Rp 20 ribu per item.

Situs ILuvFashions didesain dengan tampilan yang rapi dan elegan, sehingga dapat dijelajahi dengan mudah. Informasi yang tercantum dalam situs ILuvFashions juga cukup lengkap, mulai dari katalog produk hingga program reseller.

Selamat berbelanja. [fra]

Fashion 'jadul' di film Dilan 1990 masih OK di era sekarang

Di awal tahun ini, geliat film tanah air kembali membuncah lantaran terbitnya DILAN 1990. Film DILAN 1990 ini merupakan adaptasi dari novel karya Pidi Baiq.

BERITA TERKAIT
Iqbaal Ramadhan semakin tenar, Teuku Ryzki bantah sikapnya berubah
Teuku Ryzki benarkan hubungan dengan Iqbaal dan Aldy renggang karena ini...
'Dilan 1990' luncurkan dvd, iqbaal ramadhan support penuh

Kepopuleran Dilan 1990 ini bahkan mampu mengorbitkan nama-nama bintang muda tanah air yang ikut berperan di dalamnya. Iqbaal Ramadhan yang sebelumnya populer di kalangan remaja sejak era Coboy Junior, kini berhasil merebut perhatian penonton dari segala usia. Vanesha Prescilla, pemeran Milea, juga jadi aktris muda yang mulai diperhitungkan. Debo, Zulfa Maharani, Yoriko Angeline, Giuliano, dan lain-lain juga bikin penasaran yang sudah nonton DILAN 1990.

Satu lagi nih yang bisa populer gara-gara DILAN 1990 dan itu adalah fashion era 90-an. Namanya juga ceritanya anak muda era jadul, jadi penampilan karakter-karakternya juga sederhana. Tapi gaya Dilan dkk masih bisa dipakai kok untuk jaman now.

Pertama cara pakai seragam. Kalau di sinetron-sinetron kan banyak karakter yang seragamnya ketat, sedangkan di DILAN 1990 lebih mirip realita. Selain nggak ketat, roknya juga panjang selutut dengan ikat pinggang yang jelas terlihat. Cuma Dilan dan teman-teman gengnya aja yang biasanya mengeluarkan kemeja dari dalam celana biar kesan nakalnya kelihatan. Milea dan Dilan juga kalau berangkat atau pulang sekolah melengkapi fashion sekolahnya dengan jaket. Teman satu geng Dilan seperti Anhar, melipat lengan seragam mereka, ada yang begini juga?

Di rumah, Milea juga santai banget. Dia paling sering memakai celana pendek, ditambah dengan kaos oblong bergambar kartun. Siapa yang begini juga kalau di rumah? Kalau keluar Milea memakai celana kain atau overall yang masih bisa bergaya untuk era sekarang. Teman-teman Milea seperti Wati dan Rani juga gayanya nggak jauh beda.

Sedangkan Dilan kalau tidak sekolah biasanya memakai kaos mode Polo yang khas dengan kerahnya. Baru kalau sudah bergaya dengan geng motornya, ia berubah jadi gaul dengan jaketnya, baik itu jeans atau yang warna hijau tentara.

Benni, karakter mantan Milea yang diperankan Brandon Salim, menunjukkan tren anak muda di masa itu. Pakai kemeja rapi yang dimasukkan ke celana dilengkapi dengan rambut klimis. Style ini juga dipakai oleh Kang Adi (Refal Hady), mahasiswa ITB yang jadi guru les privat Milea.

Tak kalah menarik adalah penampilan Ira Wibowo sebagai bundanya Dilan. Kalau sedang di luar, dia berpenampilan layaknya guru pada umumnya. Tapi saat di rumah dia gaul banget, pakai kaos ketat yang membuatnya seperti sahabat-sahabat anaknya.

Film ini hanya perlu waktu 10 hari untuk meraih 10 juta penonton. Kalau terus begini bukan tidak mungkin, film pertama dari seri Dilan ini bisa menjadi film Indonesia terlaris sepanjang masa.

Sumber: Kapanlagi.com [ega]

Fashion Diprediksi Akan Mendominasi Sektor Ekonomi Kreatif di Indonesia

Ada dua sektor ekonomi yang menjadi pilihan setiap penduduk di Indonesia, yaitu sektor ekonomi formal dan sektor ekonomi kreatif. Sektor ekonomi formal didominasi oleh instansi dan lembaga-lembaga yang berada di bawah pemerintah maupun swasta secara langsung sedangkan sektor ekonomi kreatif digerakkan oleh SDM yang kaya ide dan berani mencoba hal-hal baru untuk melawan stagnansi yang ada. Jika mencoba peruntungan pada sektor ekonomi kreatif maka kita akan dihadapkan pada 2 kemungkinan akhir yaitu kegagalan karena kurangnya kreativitas yang dimiliki atau kesuksesan besar yang tidak ternilai harganya karena daya jangkaunya cukup luas.

Bicara mengenai sektor ekonomi kreatif, maka kita akan ingat kembali nama John Howkins. Dia mendefinisikan ekonomi kreatif sebagai kegiatan ekonomi dalam sebuah masyarakat yang mayoritas penduduknya akan menghabiskan waktunya untuk menghasilkan ide segar baru. Mereka tidak akan fokus pada sesuatu yang sudah ada dan telah dilakukan berulang-ulang. Masyarakat yang bergerak di sektor ekonomi kreatif merasa menggali ide lebih jauh itu penting demi kemajuan di masa mendatang. Di Indonesia, ekonomi kreatif didefinisikan sebagai fase perekonomian pasca ekonomi pertanian, industri dan juga ekonomi informasi. Sektor ekonomi ini lebih mengintensifkan informasi dan juga kreativitas yang keluar dari gagasan dan juga pengetahuan yang dimiliki oleh SDM yang berani. Disini,SDM tersebut adalah faktor produksi utama yang akan menghandle roda perekonomian pada sektor ini.

Contoh ekonomi kreatif yang saat ini cukup mudah ditemukan tidak hanya di Indonesia tetapi juga di seluruh dunia adalah:

1. Musik

2. Arsitek

3. Kesenian

4. Kerajinan

5. Fashion

6. Film, video, fotografi

7. Software dan komputer

8. Broadcasting

9. Penerbitan dan percetakan

10. Riset dan pengembangan

11. Pertunjukan

12. Kuliner

13. Iklan

14. Televisi dan radio

15. game

Prediksi fashion sebagai subsektor yang mendominasi ekonomi kreatif di Indonesia

Di Indonesia, sektor ekonomi kreatif yang gencar menunjukkan taringnya adalah bisnis kuliner dan bisnis fashion. Menariknya lagi, ekonomi kreatif dalam subsektor fashion digawangi oleh muda-mudi yang berusia 18-35 tahun. Jika konsistensinya terus bisa dijaga dan animo masyarakat pada produk fashion terus meningkat maka ini akan mampu menjadi lapangan pekerjaan baru yang menyerap cukup banyak tenaga kerja. Dengan begitu, pada akhirnya perekonomian nasionalpun akan ikut berkembang.

Fashion couple anti norak ala Vanesha Prescilla dan Adipati Dolken

Benar atau tidaknya kabar kedekatan Vanesha Prescilla dan Adipati Dolken memang masih belum bisa dikonfirmasi. Satu yang pasti adalah kenyataan bahwa duo aktor yang dipasangkan lewat Teman Tapi Menikah ini serasi, terutama dalam urusan fashion.

BERITA TERKAIT
Jadi juri Miss Grand Indonesia 2018, Shopia Latjuba tampil menawan
Naik 10 kg, Goo Hye Sun dikira hamil dan lakukan operasi plastik
Karya Rinaldy Yunardi Kembali Dipakai Nicki Minaj

Pakai baju kembaran termasuk salah satu cara anak muda untuk menunjukkan kekompakan dan kemesraan dengan pasangan. Tetapi biasanya baju kembaran begini sering diejek kayak anak panti asuhan. Padahal anak panti juga nggak selalu pakai seragam, kan, ya? Lagipula konotasinya,kok, negatif banget buat anak-anak kurang beruntung itu.

Nah, kalau kamu juga ingin tampil dengan fashion kompakan bareng pasangan tanpa terlihat norak, coba tiru beberapa fashion ala couple dari Vanesha dan Adipati.

Fashion couple Vanesha Prescilla dan Adipati Dolken Instagram/vaneshaass - Instagram/adipati

Kembaran itu nggak selalu harus dengan model baju yang sama. Kamu tetap bisa tampil feminin dan si dia tetap terlihat cowok dengan baju yang berbeda gaya dan model, tetapi warnanya senada. Seperti dress strapless dan blazer merah hati yang dikenakan pasangan on-screen ini.

Fashion couple Vanesha Prescilla dan Adipati Dolken Instagram/vaneshaass - Instagram/adipati

Kalau blazer dengan warna mencolok masih dianggap berlebihan, boleh juga pakai blazer warna netral. Padukan dengan kemeja yang sewarna dengan atasan si cewek. Tetap kompak tanpa bikin malu, kan?

Fashion couple Vanesha Prescilla dan Adipati Dolken Instagram/vaneshaass - Instagram/adipati

Kompakan pakai jaket berbahan sama dengan warna berbeda tetapi masih satu nuansa bisa jadi pilihan fashion couple kasual.

Fashion couple Vanesha Prescilla dan Adipati Dolken Instagram/vaneshaass - Instagram/adipati

Kepingin tampil lebih berani tanpa harus kembaran total? Pakai celana motif seperti Vanesha dan Adipati. Atasannya jaket denim dengan warna yang berbeda. Keren, kan?

Benar, kan, kembaran dengan pasangan itu nggak selalu harus bikin malu. Bisa diakali agar tetap keren dan nggak berlebihan, kok. [tsr]

Dilabeli Muslim Paling Trendi Sedunia, Ada Dilema Di Balik Sukses Indonesia Jadi Kiblat Fashion

Saat ini Indonesia tercatat sebagai negara dengan populasi muslim terbesar di mana 85% penduduknya beragama Islam. Dengan demografi tersebut, pastinya wanita berhijab bisa ditemui di mana-mana.

Secara bahasa, hijab sendiri berarti penutup. Hijab bukan sebatas segala hal yang menutup kepala, rambut, atau tubuh bagian atas saja. Namun juga mencakup semua yang menutupi aurat, lekuk tubuh dan perhiasan wanita dari ujung rambut sampai kaki.

Disamping perihal kewajiban menutup aurat, di Indonesia hijab dan busana muslim berkembang menjadi gerakan fashion tersendiri. Lama-lama menanggalkan image sederhananya, karakteristik dan gaya berpakaian wanita muslimah Indonesia jadi makin stylish, penuh warna, dan dihiasi banyak aksesoris. Bahkan desainer busana muslim Indonesia, Anniesa Hasibuan menjadi orang pertama yang tampil dengan koleksi islami di acara fashion paling bergengsi di dunia, New York Fashion Week awal tahun 2017 ini. Wow banget ya..

Pesatnya perkembangan fashion muslim di Indonesia berhasil mendapat pengakuan oleh negara-negara besar. Bahkan Indonesia digadang-gadang untuk menjadi kiblat fashion muslim dunia

Arus globalisasi telah membawa pengaruh modernisasi yang sangat besar terhadap perubahan dalam berbagai hal, mulai dari teknologi informasi dan telekomunikasi hingga hal terkecil dalam sektor kehidupan ini, termasuk fashion salah satunya. Hijab juga nggak luput dari pengaruh modernisasi tersebut. Bisa dibilang, hijab sedang mengalami masa kejayaannya. Berbagai macam variasi hijab diperkenalkan dan dipamerkan, bahkan menjadi tren yang sedang berkembang pesat khususnya di Indonesia.

Saking berkembangnya, potensi industri fashion muslim dan hijab Indonesia disukai oleh negara besar di dunia.  Berbagai negara seperti Amerika Serikat hingga Korea Selatan menjadikan Indonesia sebagai kiblat gaya dalam berbusana muslim. Bahkan pada tahun 2020, Indonesia diyakini bisa menjadi pusat trendsetter busana muslim dunia.

Hal ini menjadi kabar baik bagi Indonesia atas pencapaian yang telah mendapat tempat di mata dunia. Sudah seyogyanya jika kita selaku bagian dari negara Indonesia memberikan dukungan dan apresiasi. Yang perlu kita cermati adalah; di satu sisi, hal ini membuat wanita muslim bisa memilih gaya berhijab sesuai keinginannya, namun, di sisi lain, terdapat beberapa problema bagi wanita muslim terkait hal ini.

Hijab yang kini telah menjelma menjadi gaya hidup dan tren fashion, dikhawatirkan akan menyebabkan pergeseran nilai terutama bagi wanita muslim

Nggak bisa dimungkiri bahwa meningkatnya pengguna hijab saat ini menunjukkan adanya peningkatan kesadaran masyarakat muslim akan perintah agama. Namun di sisi lain juga memunculkan perdebatan di kalangan masyarakat itu sendiri. Adanya modernisasi hijab sering dikaitkan dengan motivasi seorang muslimah dalam mengenakan hijab, sehingga nggak jarang menimbulkan fenomena yang saling bertentangan.

Misalnya saja, ada kaum wanita yang mengenakan hijab karena memang modelnya yang trendi, up to date, dan fashionable. Sedangkan yang lain masih menganggap bahwa dirinya belum siap secara lahir maupun batin untuk mengenakan hijab. Di satu sisi, diungkapkan bahwa hijab yang saat ini beredar di masyarakat; dengan bentuk, jenis, tipe, dan cara memakainya yang beragam, sudah nggak lagi sesuai dengan syariat agama. Sementara di sisi lain, dijelaskan bahwa mengenakan hijab nggak menjamin perilaku seseorang yang sesuai dengan hijab yang dikenakannya. Problematika inilah yang selama ini menjadi pe-er besar di lingkungan masyarakat muslim Indonesia. Pertanyaannya adalah, apakah benar seseorang memakai hijab atas dasar tuntutan agama atau hanya terbawa arus fashion yang sedang melanda negeri ini?

Atau, bisa jadi pergeseran nilai yang dikhawatirkan ini justru menjadi sebuah terobosan masyarakat yang dinamis dalam memandang penggunaan hijab

Cara berpakaian seperti ini membentuk citra diri Islam dalam masyarakat dan menjadikannya sebagai suatu identitas muslimah itu sendiri. Hal ini dilakukan selain untuk menutup aurat juga bertujuan untuk membangun akhlak yang mulia sesuai dengan ajaran Islam yang syari.

Namun, esensi awal hijab sebagai simbol keagamaan dan bukti kepatuhan kepada sang pencipta dikhawatirkan bergeser, hijab berubah menjadi sebuah fashion. Tapi, barangkali hal ini diartikan berbeda oleh beberapa wanita muslimah dengan pemikirannya yang dinamis. Bagi mereka, Sebagai fashion, hijab mengikuti tren dan mode yang sedang happening. Kesadaran akan taat beragama dan tuntutan fashion membuat banyak wanita Indonesia mengkreasikan hijab dengan berbagai model dan gaya. Kesan bahwa wanita yang berhijab adalah wanita kuno dan konservatif kini mulai luntur. Namun, tujuan utama untuk memenuhi panggilan agama juga tetap diindahkan.

Singkatnya, di satu sisi, perkembangan fashion hijab dinilai positif karena mengampanyekan pakaian tertutup namun tetap modis. Sedang di sisi lain, banyak pihak yang menilai bahwa fenomena ini merupakan upaya meminggirkan aturan baku dalam berhijab itu sendiri. Aturan-aturan hijab yang nggak boleh ketat dan bukan digunakan sebagai perhiasan boleh jadi ditepis dan diganti dengan aturan baru yang lebih dinamis. Agaknya, umat muslim patut berkaca pada hati nurani, bagaimana seharusnya menanggapi fenomena ini dan mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari. Mereka perlu merenungi, apakah hijab dikenakan sebagai kesederhanaan, ataukan sebagai hiasan.

Advertisement

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Anniesa Hasibuan, Desainer Hijab Indonesia Pencuri Perhatian di Gelaran New York Fashion Week!
13 Wajah Fashion Hijab Wanita di Iran. Salah Kalau Pikir Mereka Selalu Serba Cadaran
Wajib Baca! 7 Tren Fashion Sepanjang 2016 yang Bikin Cowok Ilfeel Hingga Salah Fokus
Inilah 10 Urutan Prosesi Lamaran yang Lazim di Indonesia. Saat di Mana Cewek Menjawab Ya Hanya dengan Diam Saja

Diana Rikasari Dari Fashion Blogger Jadi Pengusaha

KOMPAS.com - Kegemaran menulis, memotret, dan kecintaan terhadap fashion tertuang bebas dalam blog. Media digital inilah yang dipilih blogger fashion, Diana Rikasari (26). Ide kreatif mengenai fashion tersalurkan melalui fashion diary miliknya di http://dianarikasari.blogspot.com sejak 2007 silam.

Menjadi blogger adalah hobi, bentuk ekspresi diri. Jika kemudian Diana terpublikasi sebagai blogger sekaligus fashion stylish muda ternama dan berpotensi, ini adalah bentuk apresiasi atas konsistensinya menjalani passion di dunia fashion.

"Mindset dalam menulis blog dan memilih bidang atau topik yang disenangi adalah ekspresi diri, bukan dengan maksud promosi diri. Saya memang menyenangi fashion, menulis, dan memotret. Beruntung saya memiliki pembaca setia. Pembaca menjadi lebih setia menyimak tulisan di blog karena merasa tidak disetir, ide yang dituangkan masih murni, tulisan lebih personal. Membaca tulisan di blog lebih seperti mengobrol dengan teman," tutur Diana kepada Kompas Female, di sela peluncuran Pond's Teen Concert (PTC) di Grand Indonesia, Jakarta, Jumat (8/4/2011) lalu.

Gaya penulisan Diana di blog-nya memang memancing daya tarik tersendiri. Isu fashion banyak digemari, namun bukan hanya itu yang bikin blog Diana menarik banyak pembaca. Cara bertutur khas blogger yang mudah dicerna juga membuat pembaca betah berlama-lama menyimak fashion diary-nya. Alhasil, pengunjung blog Diana, hingga kini mencapai 7 juta, dengan rata-rata pembaca 10.000 per hari.

Perempuan kelahiran 23 Desember 1984 ini mengaku tak menjadikan blogger sebagai profesinya. Blog, kata Diana, memfasilitasinya untuk menunjukkan konsep fashion kreasinya. Rupanya, ide fashion segar ala Diana diterima sebagai alternatif dalam bergaya atau berpenampilan. Kini, nama Diana sebagai fashion blogger semakin populer. Gaya fashion-nya diapresiasi oleh individu, bahkan industri. Diana berhasil mewujudkan mimpinya menjadi fashion stylish yang memberi inspirasi. Keberanian dan ekspresi uniknya di blog telah berhasil membawanya pada berbagai kesempatan berkarya di industri.

"Ketika kita melakukan sesuatu yang memang disukai, lalu mendapatkan apresiasi, itu adalah hal yang menyenangkan," tutur Diana.

Benar saja, melalui blog, Diana dipercaya sejumlah majalah untuk menjadi fashion stylish. Tak hanya itu, ia juga dilamar menjadi penata busana dalam pembuatan film, lalu perempuan muda ini juga mengembangkan potensinya bekerjasama dengan pebisnis clothing lokal. Meski konsep dan gaya fashion Diana unik, beda, dan segar, ia tak ingin menyebut dirinya trendsetter. "Saya tidak membuat tren, saya hanya mengekspresikan ide fashion dalam blog," katanya lugas.

Kreativitas dan kesuksesan Diana rupanya tak hanya mengundang apresiasi pembaca. Diana, untuk pertamakali, dinobatkan sebagai digital ambassador PTC 2011. Sosok Diana mewakili generasi muda yang meretas sukses melalui media digital dan berani mengekspresikan diri dengan cara kreatif. Perannya sebagai duta semakin mengasah kreativitas anak muda ini di dunia fashion. Pasalnya, ia akan memberikan tips seputar fashion di microsite PTC dan di blog-nya sendiri.

Menjadi bagian dari bintang PTC hanya salah satu pencapaian Diana dari passion-nya tentang fashion dan blogging. Ia juga berkembang menjadi entrepreneur dan penulis di majalah. "Saya tertarik dengan fashion, dan blog adalah modal untuk melanjutkan ketertarikan ini. Saya tak menyebut blogger sebagai profesi. Namun saya memiliki profesi yang dimulai dari blogger, menjadi entrepreneur dan penulis seputar motivasi hidup di majalah," katanya.

Diana, sejak Desember 2010 memiliki bisnis merek sepatu UP, sebagai bentuk pengembangan passion-nya di dunia fashion. Selain itu, ia juga kontributor di majalah khusus perempuan muda. Blogging membuat Diana lebih mengenali dirinya. Hobi menulis di dunia maya inilah yang pada akhirnya memandunya menemukan ketertarikan baru sebagai wirausahawan dengan fokus sama: dunia fashion.

Cantiknya 5 Fashion Blogger Dari Indonesia Ini Membuktikan Bahwa Kamu Juga Layak Untuk Bersinar!

Fashion blogger adalah seorang blogger yang berfokus pada tema fashion pada isi blognya. Blogging sudah menjadi budaya yang ngetop saat ini, dan para fashion blogger memanfaatkan hal ini untuk berkreasi, berekspresi, serta berbagi kepada dunia mengenai gaya fashionnya melalui blog pribadi.

Sekarang fashion blogger telah menjadi profesi yang keren bagi kalangan anak-anak muda. Perpaduan passion, fashion, dan blog, ternyata dapat memberikan warna tersendiri bagi para fashion blogger. Mereka juga eksis diliput oleh berbagai media fashion dari dalam dan luar negeri. Nah, kalau mengamati blog para fashion blogger ini kamu pun akan merasa bahwa ada kecantikan dalam diri yang harus dirayakan mulai saat ini!

1. Brown Platform

Anastasia Siantar atau yang sering disapa Anaz ini mulai ngeblog sejak tahun 2011. Blognya yang berjudul Brownplatform dia tulis dengan menggunakan bahasa Inggris. Blognya itu kini sudah di ikuti oleh 5000 lebih follower. Anaz mengusung gaya fashion Street Style dan selalu tampil dengan menggunakan sepatu heels yang menjadi andalan sekaligus ciri khasnya dalam bergaya di depan kamera.

2. The crme de la crop

Gadis berusia 15 tahun ini mulai ngeblog sejak usia 9 tahun. Yap, 9 tahun. Awalnya Evita merasa bahwa pakaian yang dikenakan terlalu anak-anak dan ia ingin menunjukkan gaya berpakaian yang tidak terlalu anak-anak namun juga tidak terlalu dewasa sehingga pas untuk remaja seusianya. Berkat kreativitasnya itu, Evita pernah masuk menjadi salah satu fashion blogger paling bersinar (Fashion Brights Under 16) di seluruh dunia menurut komunitas penulis fashion TongueChic.com.

3. Hot Chocolate & Mint

Jika kamu menyukai gaya busana yang penuh warna, Diana Rikasari adalah jawabannya. Tidak hanya memiliki kepribadian unik dan gaya yang menarik, Diana juga seorang enterpreneur, lho! Diana punya toko online khusus sepatu. Ibu satu orang anak ini aktif ngeblog sejak tahun 2007 dan bisa dibilang salah satu orang yang membawa budaya fashion blogging ke Indonesia. Diana pernah mendapatkan penghargaan International Young Creative Entrepreneur (IYCE) Awards British Council 2012 atas prestasinya bikin terobosan e-commerce untuk lini sepatunya. Keren ya!

4. Brain Beauty Belief

Perempuan yang lahir pada tahun 1991 ini terkenal akan gaya busana hijabnya yang berani dalam memadu padankan warna-warna cerah. Dian sendiri adalah salah satu perancang busana termuda Indonesia yang terkenal dengan songket Palembangnya. Kesuksesannya terbukti dengan tampilnya rancangan busananya di ajang New York Fashion Week Fall Winter 2015.

5. Ghaidas Gallery

Putri dari Ulama Aa Gym ini adalah salah satu fashion blogger berhijab yang terkenal di Indonesia. Perempuan bernama Ghaida Tsurayya ini dikenal dengan gaya busananya yang syari dan memiliki ciri khas floral dan warna pastel pada setiap busana yang dikenakannya.

Rasanya bangga nggak, sih? Kumpulan fashion blogger asli Indonesia ini begitu dihargai di luar negeri. Selain mengharumkan nama Indonesia, mereka juga menjadi salah satu perempuan berpengaruh dalam dunia fashion. Awalnya mereka bukanlah siapa-siapa, hanya sekumpulan perempuan yang suka fashion dan senang berbagi.

Nah, bagaimana denganmu? Melihat mereka mampu bersinar di dunia fashion, apakah kamu termotivasi untuk menjadi bersinar sama seperti mereka? Mungkin sekarang kamu bukan siapa-siapa, tapi jika kamu mau berusaha menggali potensi diri, bisa dipastikan bahwa nanti kamu akan bersinar seperti mereka.

Kepoin juga Rachel Goddard di akun migme-nya!

Advertisement

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Mau Jadi Fashion Blogger, Caranya Gimana, ya?
4 Beauty Blogger Indonesia yang Layak Kamu Ikuti Karena Cantik Itu Gak Harus Putih, Tirus, dan Tinggi
Foto-foto Seru Keseharian Selebriti Indonesia yang Membuktikan Bahwa Mereka Juga Manusia Biasa
Siapa Bilang Badan Berisi Tak Bisa Cantik? 9 Blogger Style ini Telah Membuktikannya!
Alasan Kenapa Alodita Layak Untuk Menjadi Salah Satu Beauty Blogger Favorit di Indonesia