Pages

Its No Longer Mens World Kenapa Model Pria Dibayar Jauh Lebih Murah Dibanding Model Wanita

Hey,

Apakah kamu sudah sempat menyimak video klip Blank Space, single terbaru dari Taylor Swift? Buat kamu yang cewek, kesengsem gak sih sama cowok yang tampil di video itu? Nah, cowok itu bernama Sean OPry, yang juga memegang titel sebagai model pria nomor satu di dunia saat ini. Dengan gaji yang mencapai hampir $2 juta dolar di tahun 2013, Sean yang berusia 25 tahun ini adalah model pria paling mahal di dunia.

Tapi tahukah kamu kalau jumlah itu sebenarnya gak seberapa dibandingkan penghasilan para supermodel wanita? Coba deh bandingkan Sean dengan Gisele Bundchen, supermodel paling mahal di dunia. Dalam rentang waktu yang sama, berapa yang dihasilkan Gisele? 42 juta dolar, hampir 40 kali lipat dari yang dihasilkan Sean!

Okelah, mungkin gak usah bandingkan Sean dengan Gisele, karena sebagian besar kekayaan Gisele tersebut berasal dari rumah fashion yang dia miliki sebagai CEO. Coba deh kita bandingkan dia dengan Miranda Kerr, yang pada tahun yang sama menduduki peringkat kedua. Pada tahun 2013, Miranda berhasil meraup 7.2 juta dollar. Ini 5 kali dari besaran yang diterima Sean dengan beban pekerjaan yang relatif sama.

Penasaran gak sih kenapa penghasilan antara model pria dan wanita bisa benar-benar jomplang, dengan wanita dibayar lebih mahal dari pria? Nah, kalau kamu benar-benar mau tahu, ini dia alasannya!

Industri Pakaian Wanita Jauh Lebih Besar dan Menguntungkan Daripada Industri Pakaian Pria

Ada satu fakta tentang perbedaan wanita dan pria yang tampaknya susah untuk terbantahkan. Secara umum, wanita jauh lebih dituntut untuk memperhatikan penampilan, termasuk tentunya cara mereka berpakaian. Jadi nggak heran jika industri pakaian wanita jauh lebih besar daripada industri pakaian pria. Tahun lalu saja, industri pakaian wanita di Amerika meraup keuntungan sebesar 600 miliar dolar mengungguli industri pakaian pria yang hanya menghasilkan 400 miliar.

Padahal, Gak Mungkin Kan Baju-Baju Wanita Diperagakan Oleh Model Pria?

Secara langsung, industri yang jauh lebih besar dan menguntungkan berdampak langsung terhadap tingginya permintaan terhadap model wanita. Karena sebagian besar konsumen pakaian adalah wanita, pasar pun akan membutuhkan wanita untuk memperagakan pakaian mereka. Tingginya permintaan dan banyaknya peluang pekerjaan untuk model wanita menyebabkan para pria hanya menjadi sampingan dalam industri moda.

Sudah Permintaan Pasar Nggak Begitu Banyak, Model Pria Pun Nggak Punya Banyak Kesempatan Untuk Mendapatkan Ulasan Komersial

Status supermodel yang disandang model-model kenamaan seperti Gisele, Miranda, Tyra Banks, atau Heidi Klum datang dari keberhasilan mereka terpilih menjadi wajah dari Victorias Secret, sampul majalah Sports Illustrated, atau iklan merek mekap terkenal. Dari situ, nama-nama mereka akan meroket dan tawaran untuk bekerja di bidang yang jauh lebih menguntungkan, seperti televisi dan film, akan berdatangan. Nah hingga saat ini, kesempatan model pria untuk mendapatkan lampu sorot tersebut jauh lebih sedikit.

Keunikan dari merek seperti Victorias Secret atau Sports Illustrated adalah tingkat popularitas yang tinggi baik di kalangan wanita, yang memang ingin membeli produknya, maupun pria, yang hanya senang mengagumi model-modelnya. Maka dari itu merek-merek seperti ini dikategorikan sebagai merek komersial dalam fashion. Artinya lebih banyak duit yang berputar dalam merek-merek tersebut dibandingkan merek lain. Sayangnya, hampir tidak ada merek pria yang bisa sepopuler merek-merek tersebut.

Lebih Sialnya Lagi, Iklan-Iklan Produk Pria Justru Jatuh ke Tangan Atlet dan Bintang Film

Ulasan komersial luas bagi pria seperti merek celana dalam, jeans, sampai krim cukur justru jatuh ke atlet seperti David Beckham atau bintang film seperti Brad Pitt. Pria biasa yang melihat iklan-iklan produk tersebut ternyata lebih tertarik melihat atlet atau bintang film dibandingkan model biasa. Secara psikologis, kemampuan model pria menjual produk ternyata jauh lebih rendah dibandingkan atlet atau bintang film.

Daya jual model pria yang rendah tersebut dapat dikaitkan kembali dengan perbedaan sifat mendasar pria dan wanita. Berbeda dengan wanita yang berorientasi dengan penampilan, pria lebih terobsesi dengan lifestyle yang digambarkan iklan daripada penampilan luar yang apik. Walaupun good-looking, model-model pria tidak merepresentasikan pilihan gaya hidup impian pria kebanyakan. Maksudnya, jarang sekali ada pria yang berkeinginan menjadi model. Makanya pilihan pertama merek-merek terkenal untuk pria justru jatuh ke atlet atau bintang film terkenal, jenis pekerjaan yang pasti lebih diimpikan banyak pria biasa.

Tidak Ada Pasar yang Luas Untuk Laki-Laki dalam Kelas Tertinggi Industri Fashion

Satu lagi sisi fashion yang sama pentingnya dengan sisi komersialnya: couture alias fashion kelas atas. Dua puluh satu rumah mode yang masuk dalam klasifikasi couture merupakan pemain-pemain terbesar dalam industri fashion. Dan target dan konsumen utama dari rumah-rumah mode seperti ini Chanel, Dior, Valentino, atau Jean Paul Gaultier tidak lain dan tidak bukan adalah wanita. Model yang dibutuhkan untuk memeragakan produknya? Tentu saja ya model wanita!

Dari segi bisnis, haute couture justru seringkali merugi karena harga baju-bajunya yang selangit. Hanya segilintir orang seperti Paris Hilton atau putri miliarder lain yang mampu membeli baju-baju seperti ini secara rutin. Kebanyakan baju ini diproduksi untuk selanjutnya dipinjamkan ke artis-artis Hollywood yang akan memakainya ke acara karpet merah. Inti dari merek ini bukan keuntungan langsung, tapi usaha untuk membangun citra eksklusif dari rumah fashion tersebut.

Konsep ini ternyata lebih laku dijual kepada wanita. Walaupun jelas-jelas tidak mampu membeli, wanita masih menaruh perhatian yang besar terhadap merek-merek seperti ini. Maka dari itu, ruang gerak model pria dalam haute couture sangat terbatas karena pasar ini berorientasi terhadap wanita.

Menjadi Model Pria Tidak Seglamor Jadi Model Wanita

Disamping fakta bahwa tidak banyak lapangan pekerjaan yang terbuka untuk pria dalam industri model, persepsi umum tentang pekerjaan sebagai model profesional memang tidak sepenuhnya positif. Ini sedikit banyak mempengaruhi nilai jual model pria. Sebagaimana wanita yang dinilai masyarakat tidak cocok untuk memegang profesi tertentu, pria pun dianggap tak cocok bekerja sebagai model. Para pria yang ingin sukses di bidang industri yang sebenarnya keras ini kerap dianggap pria yang lembek.

Mungkin aturan gender yang kaku ini tidak lagi sesuai untuk zaman modern. Sebagaimana banyak wanita yang ternyata bisa jadi insinyur, banyak juga kok pria yang lihai berlenggak-lenggok di catwalk. Tidak seharusnya kita memandang mereka sebelah mata, karena mereka toh berusaha sama kerasnya untuk menyempurnakan keahlian di bidang masing-masing.

Lagipula, kamu yang cewek pasti tidak akan menolak dong melihat belasan model pria bergaya di catwalk?

Di Sisi Lain, Mungkin Memang Pengorbanan Para Model Wanita Jauh Lebih Besar dari Model Pria

Model-model wanita yang berambut panjang akan memerlukan waktu yang lebih lama untuk bersiap-siap di belakang panggung. Mekapnya pun macam-macam, belum lagi aksesorisnya. Coba bandingkan dengan keperluan model pria. Kebanyakan dari mereka memiliki rambut pendek dan tidak perlu riasan maksimal. Nah, mungkin perbedaan bayaran tersebut mencerminkan perbedaan beban kerja wanita dan pria dalam industri ini.

Sean juga membenarkan bahwa model-model wanita layak mendapatkan bayaran yang mereka peroleh. Toh Sean bilang dia tidak harus memakai sepatu hak tinggi dan bikini seperti model-model wanita, jadi dia bersyukur saja dengan bayaran satu juta dolar yang ia peroleh.

Selain itu, masih banyak model pria yang melihat modelling sebagai pekerjaan sementara atau sampingan. Dibandingkan dunia model wanita, pekerjaan model pria memang jauh lebih tidak menjanjikan. Nah, rendahnya komitmen model pria ini juga berdampak pada status mereka dalam industri!

Walaupun wanita sering dinomorduakan di berbagai ranah profesional, ternyata justru pria yang kelimpungan mencapai kesetaraan di dunia modelling. Hmmm mungkin memang wanita dan pria itu pada hakikatnya punya tempatnya masing-masing, dan jadi model itu memang lahan kekuasaan wanita? Bagaimana menurutmu sendiri?

Advertisement

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Tren Berubah, Di Negara-negara Ini Gaji Wanita Lebih Besar Dibanding Pria. Termasuk Indonesia Lho
Penasaran Sama Asal Usul Motif Loreng di Baju Tentara? Ini Dia Sejarahnya!
7 Wanita Ini Mengantarkan Pria Tercintanya Hingga Sukses. Mana yang Jadi Role Model Kamu?
Patut Diacungi Dua Jempol, 5 Model Ini Tetap Survive Lewat Bully-an Karena Kekurangan Fisiknya
Tren Perkembangan Model Fashion Muslim Saat Ini

Intip 9 Label Lokal Ini Pamerkan Gaya Busana Andalannya dalam Trunk Show Social Fashion Darling

Tren fashion sekarang nggak cuma kamu bisa lihat via televisi atau majalah saja. Keberadaan media sosial (medsos) dapat kamu manfaatkan untuk mengetahui informasi terkini soal fashion. Apalagi sekarang muncul banyak label pakaian yang bikin akun medsos guna mempromosikan produk-produknya. Seperti sembilan label lokal yang belum lama ini unjuk gigi dalam trunk show Social Fashion Darling pada Rabu (9/5/2018) kemarin di Fashion Legacy, Lipoo Mall Kemang, Jakarta Selatan.

Sembilan label lokal ini memang sudah dikenal sebelumnya di medsos. Mereka telah memiliki banyak followers dengan ciri khas baju-baju unik dan menarik. Dalam trunk show ini, para pengunjung juga bisa langsung melihat dan membeli baju-baju sembilan label lokal tersebut di pop up market yang tersedia. Penasaran seperti apa pakaian karya desainer lokal yang ditampilkan dalam Social Fashion Darling? Simak ulasannya berikut ini.

1. Buat kamu penggila baju-baju casual yang chic, Cocotier bisa jadi andalan dengan pembuatannya yang terinspirasi dari streetwear kota mode New York dan Paris

Penampilan pertama mulai dari label Cocotier yang mengandalkan gaya streetwear New York yang modern dan Paris yang chic. Para desainernya, yaitu Ema Anindia dan Francine Foricdya mengatakan bahwa koleksi ini berjudul La Parisienne. Didominasi warna hitam, putih, abu-abu, dan hijau pada sweatshirts dan t-shirt, pakaian-pakaian ini cocok sekali digunakan perempuan urban yang selalu peduli terhadap perubahan tren dan mode terkini.

2. Kaia by A S M A R A menghadirkan pakaian dengan siluet longgar agar para perempuan bebas bergerak

Melalui koleksi terbarunya Happiness, Asmarani B.M Diah membuat pakaian yang ditujukan untuk ibu-ibu muda atau perempuan manapun bisa leluasa bergerak. Meski bersiluet longgar, namun baju-bajunya tetap membuat siapapun yang memakai tetap cantik dan stylish dalam warna biru dan putih.

3. Kamu penyuka pakaian yang berwarna hangat? Label NUNTNO bisa menjadi referensimu

Desainer NUNTNO, Nadia Tirensia terinspirasi dari banyaknya pernikahan yang berlangsung di sekitarnya. Tiga fokus utamanya yaitu penggunaan aksen tali (knot), aplikasi sulam tangan berwarna merah, dan detail pleats yang diambil dari bentuk wiron. Hadir dalam warna-warna hangat seperti kuning, coklat, dan merah, serta berciri khas potongan baju yang loose, simple, terdapat sedikit twist dan penggunaan aplikasi bojagi menjadi detail andalannya.

4. Saroengan menghadirkan pakaian untuk cewek yang aktif dan merupakan first jobber. Cocok nih kalau kamu bingung mau kenakan pakaian bergaya seperti apa saat ke kantor

Warna monokrom dengan sentuhan kecil kuning yang mewarnai koleksi Set Them Free karya perancang Caki Zoehra dan Gizza Ossiatzky. Koleksi bersiluet oversize yang dipadu celana dan rok berpotongan lebar dibuat untuk perempuan first jobber dan perempuan aktif yang ingin tampil modis.

5. Senang temapil feminin dengan sentuhan warna pastel? Pofeleve menghadirkan pakaian terbaiknya

Perempuan dengan siluet tubuh curvy dan plus size yang cantik dan penuh percaya diri menjadi sumber Pofeleve untuk menciptakan Amelie, Frente, Sublime. Potongan relaxed fit untuk tiap busananya dibalut dengan warna-warna netral yang lembut. Pas sekali kamu kenakan sebagai cewek aktif dengan tipe tubuh plus size yang menyukai gaya elegan dan feminin.

6. Tribal by Oline Workrobe hadirkan baju dengan siluet longgar dan potongan asimetris yang unik

Label Tribal by Oline Workrobe milik perancang Caroline Siahaan dipenuhi dengan atasan bersiluet longgar dengan potongan asimetris yang unik. Material batik cap dengan warna alami dibuat untuk perempuan aktif penyuka karakter edgy yang ingin terlihat fun. 

7. Terinspirasi dari suasana nyaman dan cara menciptakan aura kecantikannya, Plumela menampilkan koleksi pertamanya dengan sentuhan warna-warna hangat

Agrythia Sadhila merilis koleksi pertama dari Plumela Warmth. Plumela menghadirkan koleksi pakaian yang terinspirasi dari  suasana yang penuh dengan kehangatan dan rasa nyaman yang membuat setiap pribadi memancarkan aura cantik terbaiknya. Koleksi diwarnai dengan gradasi eksploratif mulai dari cokelat, abu-abu dan kuning. pakaian bersiluet longgar, dipadu dengan celana berpotongan mengecil ke bawah dirancang untuk perempuan aktif masa kini yang percaya diri, penuh dengan energi positif, dan mengutamakan kenyamanan dalam keseharian.

8. Tayada dengan koleksi apiknya Ragam Budaya membuat kamu ingin memiliki salah satu produknya yang begitu elegan

Tayada yang dirancang oleh Yenni Natalia dan Anastasia Katianda mempersembahkan koleksi berjudul Ragam Budaya. Dominasi warna biru tua dengan kombinasi warna merah, abu-abu, cream dan putih memberi pilihan cantik bagi perempuan yang ingin tampil energic dan aktif.

9. Maina Indonesia hadirkan pakaian yang mencerminkan kecantikan wanita yang disertai dengan warna-warna alam penuh pesona

Koleksi terbaru Maina Dewi Sri dibuat dengan inspirasi kembali ke alam Indonesia oleh Yenni Natalia dan Anastasia Katianda. Makanya, koleksi ini diwarnai dengan nuansa warna-warna alam untuk para perempuan yang ingin terlihat anggun, cantik, dan berkelas tanpa meninggalkan kesan Indonesia. Siluet atasan feminin dan sarung dengan potongan sederhana mnejadi andalan buasana yang ditampilkan.

Tampil keren dengan penuh percaya diri nggak cuma gara-gara pakai baju karya desainer luar. Ternyata, gunakan pakaian dari label lokal juga nggak kalah keren. Seperti pada karya sembilan label lokal yang tampil dalam trunk show Social Fashion Darling kemarin. Ngomong-ngomong, mana yang jadi favoritmu?

Advertisement

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

8 Gaya Busana yang Buat si Kecil agar Makin Terlihat Fashionable
Prediksi Gaya Berpakaian di 2018 Ini Perlu Kamu Tahu Sekarang Juga!
Intip 12+ Gaya Busana Islami Ala Kartika Putri. Setelah Hijrah Kini Lebih Tertutup, Kalem dan Manglingi
10 Trivia Tentang Model Cantik Tinggi Semampai di Acara Victorias Secret Fashion Show 2016
Daily Style Inspiration dari Paris Fashion Week Fall 2017 Couture Show

Interaktif Food Fashion di Tengah Industri MEA

Melihat perkembangan jaman menuju era modernisasi ini membuat sejumlah kepala kreatif melakukan upaya mendirikan ide-ide briliant dengan melibatkan beberapa sektor industri. Salah satunya adalah sektor ekonomi. Perkembangan ekonomi di indonesia sendiri mengalami pasang surut yang spektakuler, namun masyarakatnya sendiri berupaya sebisa mungkin melakukan pemberdayaan ekonomi menuju kata lebih baik. Salah satunya adalah lewat pemberdayaan sumber daya manusia (SDM).

 Kini sejumlah indstri kreatif guna menanggulangi masalah perekonomian di indonesia semakin banyak bermunculan. Terlebih setelah munculnya Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) di tengah masyarakat Indonesia. ada pun dampak tersendiri dari MEA yakni adanya pasar bebas di bidang permodalan, barang dan jasa, serta kualitas tenaga kerja. Terbentuknya MEA sendiri untuk meningkatkan stabilitas khususnya dibidang perekonomian di kawasan ASEAN sendiri. Serta diharapkan juga mampu mengatasi masalah-masalah dibidang eknomi antar negara ASEAN. Melihat pergerakan MEA ini membuat industri kreatif di Indonesia berlomba-lomba menciptakan peluang di bidang ekonomi dengan berbagai cara. Salah satunya yang sedang populer adalah industri kreatif di bidang kuliner.

1. Kuliner

Kita ketahui bahwa inovasi kuliner di indonesia beraneka ragam. Mulai dari jajanan kuliner nusantara, kuliner mancanegara, atau pun ide kreatif yang memadupadakan kuliner nusantara dengan mancanegara. Inilah yang membuat sektor perekonomian Indonesia semakin kreatif. Definisi tersendiri dari industri kreatif adalah sebagai kumpulan dari aktivitas ekonomi yang dihubungkan dengan penciptaan atau penggunaan sebuah pengetahuan dan informasi.

Di dalam industri kreatif sendiri juga dikenal istilah yang erat kaitannya yakni, industri budaya. Mengapa istilah tersebut tercipta? Sebab, industri kreatif muncul dari pemanfaatan kreativitas, keterampilan, serta bakat dari masing individu, yang kemudian dieksploitasikan berupa daya kreasi dan daya cipta dari masing-masing individu. Sehingga, industri kreatif dipandang semakin penting perannya dalam mendukung kesejahteraan masyarakat khususnya dalam bidang perekonomian.

Sejak 2006, ekonomi kreatif sudah muncul dan banyak mendapat perhatian dari pemerintah Indonesia. salah satunya adalah program Indonesia Design Poweryang meningkatkan daya saing dari produk-produk Indonesia di pasar domestik maupun ekspor. Selanjutnya Dukungan dari pemerintah terhadap ekonomi kreatif terus berlanjut, pada tanggal 26 Januari 2015 merupakan tanggal pelantikan kepala Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf), Triawan Munaf, yang merupakan tanggal dimulainya awal pekerjaan untuk Bekraf yang memiliki tugas untuk membantu presiden dalam merumuskan, menetapkan, mengkoordinasikan, dan sinkronisasi kebijakan ekonomi kreatif di 16 sektor ekonomi kreatif (musik, fesyen, film, animasi video, fotografi, kriya (kerajinan tangan), kuliner, aplikasi dan pengembangan game, arsitektur dan desain interior, desain komunikasi visual, desain produk, penerbitan, periklanan, seni pertunjukan, seni rupa, televisi dan radio). Dari situ lah istilah dan ide baru guna menunjukka jati diri dari industri kreatif atau ekonomi kreatif mulai banyak bermunculan.

Kemudian, kita kembali pada industri kreatif kuliner yang ada di indonesia. indonesia memang kaya akan budaya dan masing-masing budaya menjadi ciri khas tersendiri dari masing-masing wilayah di indonesia. terlebih denga melihat perkembangan teknologi yang memunculkan akses sosial media dengan mudah menjadikan kita lebih mengetahui banyak hal tentang kuliner indonesia.

2. Food and Fashion

Food and fashion di pilih menjadi salah satu peluang ekonomi kreatif yang memiliki konsep unik. Mengapa? Karena memanfaatkan peluang dari masyarakat indonesia yang konsumtif. Usaha memadukan konsep kuliner dengan fashion memang bukan hal yang baru. Ada banyak cafe-cafe di indonesia yang sudah memanfaatka konsep tersebut dan memang menghasilkan peluang yang cukup besar. Dengan konsep sebuah rumah makan atau cafe beserta distro atau butik sudah lahir industri kreatif berupa food and fashion.

Hal serupa juga dapat kita ketahui dari event tahunan yang digelar di jakarta berupa JFFF atau Jakarta Food&Fashion Festival. Dari situ maka hadirnya JFFF di tengah-tengah masyarakat adalah mengangkat citra, harkat dan martabat bangsa Indonesia melalui industri yang berbasis budaya. Juga kita lihat tema-tema besar berupa mode dan kuliner JFFF diwujudkan pada tiga rangkaian utama acara, yaitu Fashion Extravaganza, Food Festival, dan Gading Nite Carnival. Dalam agenda perayaan JFFF tersebut anda bisa menikmati karya anak bangsa.

Melihat hal tersebut membuat ikatan antara kuliner dan fashion ini membuat ikatan atau sebuah interaktif yang membentuk sebuah komunikasi. Kedua bidang ini merupakan salah satu kebutuhan primer manusia. Maka sayang jika keduanya dipisahkan. Misalnya saja usaha UKM dengan bisnis di bidang kuliner makanan nusantara yang dikolaborasikan dengan masakan olahan mancanegara akan menjadi salah satu peluang untuk menarik anak muda sebagai generasi penerus melestarikan kuliner nusantara. Bukan hanya itu bisnis cafe dengan daya tarik distro juga membuat peluang anda lebih eksis di sosial media. Hal ini dikarenakan 85% penduduk indonesia pengguna social media seperti instagram, tweeter, facebook, path, line dan masih banyak lagi. Mereka akan mengunggah foto bisa jadi menu kuliner yang anda sajikan beserta lokasi food and fashion anda. Tak lama netizen (sebutan pengguna social media) akan beramai-ramai mendatangai tempat anda.

Kemudian untuk potensi fashion sendiri adalah istilah OOTD yang sedang buming di kalangan pengguna social media. Dengan memanfaatkan bisnis fashion merupakan salah satu bisnis yang potensial dan akan selalu banyak di cari orang. Melihat sekarang perkembangan fashion muslim juga semakin menarik untuk di coba. Istilah OOTD atau Outfit Of The Day ini menjadi familliar dan buming dengan hastag yang mereka gunakan ketika mengunggah foto dengan busana terbaru. Ini menjadi salah satu poin terpenting dalam menjalankan usaha kreatif dengan memanfaatkan interaktif dari usaha kuliner dan fashion. Untuk sasarannya pun cukup jelas, sebanyak 75% dari penguuna social media adalah anak muda karena mereka inilah yang nantinya menjadi salah satu penerus yang harus aktif dan kreatif membuka peluang perekonomian negara. Sisanya adalah penggemar kuliner atau fashion, atau bisa jadi keduanya. Bagaimana? Tertarik untuk mencoba?

Maka dengan adanya strukur perekonomian dunia ini mengalami perkembangan yang cukup signifikan menuju era ekonomi kreatif. Sebab, ekonomi kreatif dengan munculnya bisnis food and fashiondi tengah MEA sekarang ini dapat mengintensifkan pada kreativitas dan faktor produksi utama yang lebih maju. Hal tersebut juga di perkuat oleh pakar ekonomi yakni Dr. Richard Florida dari Amerika Serikat, yang membahas ekonomi kreatif dalam bukunya The Rise of Creative Class dan Cities and the Creative Class.

Dari mulai diluncurkannyaprogram Indonesia Design Power hingga berdirinya Badan Ekonomi Kreatif pada tanggal 26 Januari 2015 yang merupakan lembaga pemerintah nonkementerian yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Presiden. Hal ini membuktikan bahwasanya pemerintah telah sadar akan potensi tersembunyi yang dihasilkan oleh ekonomi kreatif di mana ekonomi kreatif mampu memberikan kontribusi rata-rata lebih dari 7% terhadap PDB serta mampu menyerap tenaga kerja. Kemudian, juga diharapkan pemerintah dapat terus melakukan pergerakan positif guna menyiapkan diri untuk memasuki era ekonomi kreatif yang lebih interaktif.

Inspirasi Fashion untuk Kamu Si Paha Besar yang Ingin Tampil Lebih Ramping dan Bersinar

Paha besar memang terkadang membuat kita kurang pede menggunakan pakaian tertentu karena beberapa model pakaian memang bisa membuat paha kita terlihat lebih besar. Tapi tenang, ada kok model-model fashion yang nyaman dan aman untuk paha besarmu. Bahkan ada juga yang bisa membuat pahamu terlihat lebih kecil.

1. Outerwear memang malaikat penyelamat untuk kamu yang berpaha besar, kamu bisa mengombinasikan outwear dengan celana jeans

2. Jangan takut pakai short, pahamu nggak akan terlihat makin besar kok kalau modelnya tepat

3.  Sama seperti memakai short, tak ada larangan pula untuk memakai A-line bagi Si Paha Besar, jadi sah-sah saja asal modelnya lebar

4. Nostalgia rok kotak-kotak lucu yang bikin penampilanmu makin manis dan tampak ramping

5. Kombinasikan baju panjang bunga-bunga dengan manset dan legging yang tak akan pernah memperlihatkan paha besarmu

6. Rok panjang dipadukan dengan baju yang dimasukkan pun tampil begitu mempesona

7.  Tak usah khawatir kalau ingin pergi ke acara resmi, rok selutut dengan model A-line ini cukup kok!

8. Minidress ini simple tapi cute dan elegan banget, cocok untuk acara apapun, bagian bawahnya jangan lupa yang melebar ya!

9.  Style fashion yang satu ini akan membuktikan kalau Si paha besar pun bisa tampil girly

10. Bentuk celana ini memang lebar, tapi kesan yang dihasilkan sebaliknya, kamu akan tampak lebih ramping, apalagi kalau dipadukan dengan atasan hitam

11. Temanya tetap celana lebar ya girls, tapi yang ini lebih instagram-able dengan atasan kemeja kece dan hijab yang chic abis

12.  Tanpa celana lebar paha besarmu tetap bisa selamat kok asal ada outwear yang catchy aja

13. Kamu yang nggak berhijab juga tetap bisa pakai jeans, asal modelnya bukan skinny atau pensil ya!

14. Jangan pernah melupakan celana bergaris vertikal, karena ia tak pernah gagal untuk merampingkan

15. Jangan segan bergaya vintage dengan celana A-line yang sebenarnya sangat bersahabat dengan ukuran pahamu

16. Cocok kamu pakai ke tempat kerja juga nih girls, tinggal nambahin blazer yang cantik aja

17. Gamisan nggak selalu ribet kok, model yang kayak gini nggak bakal ganggu aktivitasmu

18. Jumpsuit adalah salah satu fashion terbaik untuk kamu Si paha lebar, jadi coba aja untuk memakainya

19. Rok panjang juga bisa tampil resmi hanya dengan memain-mainkan atasan dan hijab yang cocok

20. Masih belum dapat ide yang pas? Gimana kalau yang ini?

Ternyata banyak padu padan fashion yang bisa kamu coba kan? So, jangan khawatir dengan paha besarmu karena apapun yang ada didalam tubuhmu tak akan pernah mengganggu penampilanmu. Cintai tubuhmu apa adanya ya girls!

Advertisement

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Head to Toe biar Kamu Terlihat Elegan, Perhatikan 6 Hal Ini
Ingin Membawa Anak Pergi Hang Out? Yuk Simak Inspirasi Style Buat Si Kecil yang Genit!
6 Trik Pakai Skinny Jeans Buatmu Si Badan Sintal, Biar Pahamu Nggak Dibilang Kayak Kentongan
Si Seksi di Sisi Barat Laut Eropa
8 Gaya Busana yang Buat si Kecil agar Makin Terlihat Fashionable

Inspirasi Fashion Korea untuk Gaya Sehari-hari yang Chic

KOMPAS.com - Musim semi telah tiba di negara-negara-negara subtropis, termasuk Korea Selatan. Gaya berbusana yang lebih santai namun tetap chic menjadi ciri khas para perempuan di negara tersebut untuk merayakan datangnya musim yang lebih hangat.

Untuk tampilan yang lebih maksimal, kamu bisa mengintip gaya perempuan Korea yang effortless tapi tetap stylish berikut ini.

1. Jeans dan heels
Alas kaki bertumit tinggi memang bisa membuat pemakainya terlihat lebih ramping dan tinggi. Di musim semi ini, heels dengan warna terang merupakan pilihan yang tepat.

Untuk tampilan kasual, padankan heels dengan celana jeans. Kamu bisa memilih warna biru klasik atau terlihat fun dengan jeans sobek, aplikasi patchwork, atau boot leg jeans.
Lengkapi dengan sweater, kaos turtleneck tipis, atau kaos kasual graphic dengan tulisan "menyentil" untuk mengekspresikan pendapat yang sekarang sedang tren.

Soompi Ilustrasi
2. Bahan denim
Pilihan lain untuk tampil kasual namun stylish adalah bereksperimen dengan busana denim. Padankan jaket denim atau kemeja berkancing dengan jeans biru tua atau putih.

3. Rok panjang
Rok panjang saat ini sedang tren di Korea. Kamu bisa bereksperimen dengan item fashion ini, misalnya dengan memilih motif floral atau pun denim. Padankan dengan sepatu bertumit tinggi, boots, atau sneaker, dan sweater dan blus.

4. Motif bunga
Musim semi tentu sangat pas jika memilih motif bunga. Jangan ragu memilih dress bermotif ini atau dipadukan dengan gaya busana lain. Agar tak terlalu "ramai" pilih padanan busana berwarna lembut.

5. Pamer bahu
Pamerkan bahu dengan memilih atasan bermodel off-the-shoulder. K-fashion memiliki banyak pilihan busana yang memang menampilkan bagian bahu.

6. Menerawang
Busana berbahan tipis dan menerawang sedang disukai perempuan Korea. Misalnya saja memakai kemeja berbahan tipis dengan dalaman tank top dan memadukannya dengan jeans atau rok pensil untuk tampilan lebih elegan.

Alternatif lain misalkan memakai luaran tipis untuk melapisi kaos kasual. Kamu juga bisa memakai bahan tipis ini dengan bermacam cara, misalnya sebagai lapisan rok, sweater, atau crop top.

Fashion Korea pada dasarnya sangat terbuka untuk berbagai jenis eksprerimen dan kreativitas. Jadi, jangan ragu menambahkan sentuhan personal kamu dalam gaya busana ini.

Ini deretan kostum paling keren di Victoria's Secret Fashion Show 2017

Semalam para model terbaik di dunia telah melenggang di Victoria's Secret Fashion Show 2017, pagelaran busana paling ditunggu setiap tahun. Pertunjukan serba megah itu dibagi menjadi lima segmen yang menampilkan tema berbeda, yaitu Nomadic Adventure, Porcelain Angels, Millennial Nation, Punk Angels. dan Goddesses.

BERITA TERKAIT
Melihat bra batok kelapa yang diminati warga asing
JD.ID luncurkan fesyen Stylehaus, beri harga mulai Rp 450.000
Seleksi desainer muda untuk menembus pasar dunia

Pagelaran busana Victoria's Secret tahun ini istimewa karena bertepatan dengan ulangtahun kerjasama perusahaan pakaian dalam itu dengan Swarovski dan menampilkan kostum-kostum hasil kolaborasi dengan Balmain.

Lalu seperti apakah kostum-kostum terheboh dan terindah yang ditampilkan tahun ini?

Romee Strijd 2017 Victoria's Secret/Getty Images/REX/Shutterstock/REUTERS

Dalam segmen Goddesses, Romee Strijd tampak seperti dewi dalam dongeng dengan pakaian dalam berwarna krem, sepatu gladiator sepanjang paha, dan kain melambai.

Sui He 2017 Victoria's Secret/Getty Images/REX/Shutterstock/REUTERS

Model Asia Sui He tampil memukau dengan kostum berwarna biru kelabu lembut. Sayapnya yang bercabang empat dan terbuat dari kain melambai tampak begitu anggun.

Candice Swanepoel 2017 Victoria's Secret/Getty Images/REX/Shutterstock/REUTERS

Di segmen Nomadic Adventure, Candice Swanepoel yang baru tampil lagi di panggung Victoria's Secret setelah absen untuk melahirkan memakai pakaian dalam merah menyala berhias manik-manik penuh warna dan sayap lebar serupa merak.

Sanne Vloet 2017 Victoria's Secret/Getty Images/REX/Shutterstock/REUTERS

Kostum model Sanne Vloet mungkin tak sedramatis rekan-rekannya. Namun dia mengenakan satu set mahkota, gelang, dan sayap dengan desain paling rumit. Tersusun dari rangkaian burung-burung berbahan emas.

Alessandra Ambrosio 2017 Victoria's Secret/Getty Images/REX/Shutterstock/REUTERS

Alessandra Ambrosio juga terlihat memesona dengan salah satu sayap tercantik di segmen Nomadic Adventure. Dipadupadankan dengan pakaian dalam merah menyala dan kain sewarna. [tsr] SELANJUTNYA

Indonesia Fashion Week, Pekan Mode Sesungguhnya

KOMPAS.com - Asosiasi Pengusaha dan Perancang Mode Indonesia (APPMI) menunjukkan kontribusinya mewujudkan mimpi menjadikan Indonesia sebagai pusat mode Asia di tahun 2015, dan pusat mode dunia di tahun 2025, dengan menggelar Indonesia Fashion Week (IFW). Tentunya APPMI tak sendiri menggelar ajang mode ini, melainkan diperkuat dengan dukungan dari berbagai pihak, pemerintah dan swasta. Salah satunya dukungan dari desainer dan pendidik, Susan Budihardjo.

"Saya antusias terlibat dalam IFW. Seharusnya fashion week seperti ini sudah dilakukan dari dulu. Ini kali pertama saya ikut serta dalam fashion week, dan saya mau terlibat karena menurut saya IFW merupakan pekan mode yang sesungguhnya, seperti yang dilakukan di negara lain. Bukan sekadar show dan bazaar," jelas Susan saat berbincang bersama Kompas Female di sekolah mode Susan Budihardjo, Cikini, Jakarta, Kamis, (2/2/2012) lalu.

IFW berlangsung 23-26 Februari 2012 di Jakarta Convention Center untuk dinikmati penggiat dan penggemar fashion dari berbagai kalangan. Hingga Januari 2012, terseleksi lebih dari 200 peserta pameran, mulai desainer muda, desainer independen, UKM, ataupun industri kecil. Bersama delapan orang lainnya dari kalangan mode dan media, Susan aktif menyeleksi peserta IFW ini.

Susan yang juga adalah pemilik sekolah mode, menilai IFW memiliki konsep yang sama seperti fashion week lainnya di dunia, bukan hanya untuk media atau undangan khusus saja, namun untuk berbagai kalangan di industri mode. "IFW yang paling kompak. Harusnya seperti inilah fashion week yang sebenarnya, seperti yang dilakukan negara-negara lain," ungkap desainer berpengalaman 30 tahun dan tercatat sebagai anggota Ikatan Perancang Mode Indonesia ini.

Memikirkan generasi penerus
Keterlibatan Susan di IFW terkait dengan kompetensi dan aktivitasnya kini di bidang pendidikan mode. "Saya tertarik dengan urusan generasi muda. Saya terlibat sebagai juri dalam kompetisi kreasi sarung dan membantu kurasi peserta pameran, karena saya tahu persis maunya IFW seperti apa," tuturnya.

Sebagai pendidik, Susan ingin memastikan mereka yang terlibat dalam IFW memenuhi kriteria fashion week terutama dari segi kualitas. Satu hal yang menjadi perhatian Susan saat menyeleksi peserta IFW adalah memastikan ada statement fashion di setiap booth peserta pameran. "Hadirkan yang berbeda, jangan sama, dan harus siap menerima pesanan berapa pun," inilah saran yang disampaikannya kepada peserta pameran saat seleksi di Jakarta, pertengahan Desember 2011 lalu.

Menurut Susan, melalui IFW inilah semua pihak belajar bahwa Indonesia harus memiliki fashion statement sendiri yang khas dan berkarakter. "Indonesia punya banyak produk fashion, mulai pakaian perempuan, laki-laki, pelengkap fashion seperti tas dan sepatu. Indonesia juga punya ciri khas dari bahan-bahan etniknya, namun material ini harus diproduksi massal agar bisa bersaing dan bisa go internasional," ungkapnya.

Penggiat fashion yang kini fokus pada dunia pendidikan ini berharap, tiga tahun mendatang, setidaknya Indonesia memiliki fashion week yang sejajar dengan Hong Kong. Untuk bisa mensejajarkan diri dengan Hong Kong Fashion Week, penggiat mode Indonesia perlu berpikir dan bertindak dengan cara berbisnis fashion skala internasional.

Fokus pada kelebihan
Saat menyeleksi peserta IFW, Susan mendorong berbagai pihak yang terlibat untuk fokus pada produk yang memberikan nilai plus baginya. Ia menemukan, banyak perusahaan yang membuat ragam produk, padahal mereka memiliki satu produk yang berkarakter dan memiliki nilai lebih."Banyak perusahaan yang tidak fokus, bikin apa saja asal laku, akhirnya banyak barang yang mirip," kata Susan menyebutkan produk fashion yang akan dihadirkan di IFW beragam di antaranya baju malam, busana muslim, ready to wear, aksesori.

Meski seleksi tak terlalu ketat pada ajang mode perdana ini, Susan menegaskan, brand yang terlibat di IFW harus representatif, memiliki produk baru dan berkualitas. Sebagai salah satu kurator fashion, ia juga memastikan produk fashion yang hadir di IFW berkarakter. Peserta juga harus siap memenuhi kebutuhan fashion week yang mendatangkan buyer lokal ini. "Fashion week butuh cepat, harga murah, dan permintaan dalam jumlah banyak," lanjutnya.

Saat proses seleksi, Susan menemukan plus-minus perusahan yang bergerak di industri fashion. Menurutnya ada sekitar lima persen peserta yang memiliki karakter kuat, dan menonjol, berasal dari kalangan muda. Namun secara keseluruhan, peserta yang berasal dari kalangan muda kurang dari 50 persen. Di sisi lain, tak sedikit perusahaan yang bergerak di bidang mode yang masih memiliki kelemahan dari sisi finishing, cutting, dan model baju yang cenderung rumit sehingga hanya dapat diproduksi terbatas dan dengan harga tinggi.

Melalui seleksi dan pelaksanaan IFW, diharapkan para penggiat fashion semakin memahami bagaimana seharusnya menjalani bisnis fashion termasuk terlibat dalam fashion week untuk memajukan industri mode di Indonesia.