Pages

Busana yang Menjaga Kaidah Islam dan Terlihat 'Fashionable'

JAKARTA, KOMPAS.com - Busana yang santun, tertutup, dan tidak menerawang, atau lebih dikenal dengan istilah 'modest wear' saat ini semakin berkembang.

Namun, busana muslim yang terus mengalami modernisasi kadang tak lagi terlihat sesuai dengan kaidah agama.

Ragam busana yang tetap syar'i sekaligus fashionable itulah yang coba ditunjukkan oleh 12 calon desainer dari Islamic Fashion Institute (IFI) pada sesi peragaan busana di Muslim Fashion Festival (Muffest) 2018.

Melalui koleksi bertajuk 'De Brevitate Vitae', mereka mencoba menggambarkan periode kehidupan lewat enam koleksi busana dari masing-masing desainer.

"Periode kehidupan dibagi tiga bagian, masa kini, lampau dan mendatang. Desain kami mewakili masa itu dan dibagi ke tiga tema besar," kata salah satu desainer IFI, Anita Yuni dalam konferensi pers di Jakarta Convention Center, Kamis (19/4/2018).

KOMPAS.com/Nabilla Tashandra Salah satu koleksi calon desainer dari Islamic Fashion Institute (IFI) pada sesi peragaan busana di Muslim Fashion Festival (Muffest) 2018 di Jakarta Convention Center, Kamis (19/4/2018).De Brevitate Vitae diambil dari Bahasa Latin, yang artinya 'dalam kehidupn yang singkat'. Anita menjelaskan, filosofi ini sejalan dengan salah satu ayat dalam kitab suci Al-Quran Surat Al-Mu'min:39.

"Dalam berkarya kami juga mau mengingatkan kehidupan dunia ini singkat," tuturnya.

Koleksi yang ditampilkan merupakan busana siap pakai yang didesain nyaman serta tetap sesuai kaidah Islam.

Misalnya koleksi salah satu desainer, yaitu Lidya Marissa. Melalui busana bertemakan 'Raved', Lidya membuat koleksi busana yang terlihat tak beraturan namun tetap memungkinkan pemakainya bergerak lincah.

"Saya mengutamakan baju yang saya bikin harus bisa dipakai wudhu dan sholat. Jangan sampai baju menghalangi kita ibadah," tuturnya.

Desainer lainnya, Irma Intan melalui koleksi bertajuk 'Camino Recto' terinspirasi dari lokomotif. Camino Recto merupakan bahasa Spanyol yang memiliki arti 'jalan yang lurus'.

Menggambarkan setiap manusia punya rel masing-masing dalam hidupnya.

"Kalau tidak mengikuti rel, kalau bukan jatuh pasti terguling, yang pasti merugi. Jadi, ikuti saja jalan yang lurus itu," ucap Irma.

Ragam busana syar'i

Seluruh koleksi busana calon desainer IFI menunjukkan potongan yang cenderung bervolume, oversize dan bertumpuk.

Hal itu diungkapkan oleh Founder IFI Deden Siswanto. Menurutnya, pesan di balik koleksi-koleksi tersebut adalah mengutamakan kaidah Islami namun tetap mengikutsertakan unsur fashionable dari sebuah busana muslim.

"Agar kita menjaga busana muslim, harus bisa menutupi sesuai kaidah tapi tetap fashionable," tutur Deden.

Warna yang ditampilkan cenderung beragam, sesuai dengan tema masing-masing desainer. Namun, warna gelap seperti hitam, cokelat dan abu serta warna pastel tetap tampak mendominasi.

Pilihan busana syar'i diberikan oleh pihaknya meskipun secara luas busana muslim tetaplah beragam dan penggunaannya sesuai dengan pilihan masing-masing orang.

"Modest itu dari baju sopan tertutup, berkerudung, sampai syar'i. Terserah pilih apa. Bahwa di kehidupan nyata beda-beda, kan. Tapi kami berikan pilihan supaya syar'i berkembang dan ada eksplorasinya," ucap dia.

KOMPAS.com/Nabilla Tashandra Salah satu koleksi calon desainer dari Islamic Fashion Institute (IFI) pada sesi peragaan busana di Muslim Fashion Festival (Muffest) 2018 di Jakarta Convention Center, Kamis (19/4/2018).

Buat Para Cewek Kurus, 15 Aturan Fashion Ini Wajib Kamu Catat!

Kadang, jadi cewek itu ribet nggak sih? Hehehe. Berat badan naik dikit langsung bikin program diet. Eh, giliran udah kurus bakal bilang: yahbadanku kurus banget nggak berisi dan buru-buru ke supermarket buat beli camilan.

Tapi, buat para cewek bertubuh kurus, masalah nggak cuma berhenti sampai di situ. Kadang, mereka bisa bingung banget saat harus memilih gaya busana yang tepat lho! Alih-alih terlihat keren, salah memilih baju bisa jadi bikin mereka dipanggil kerempeng atau tiang listrik. Waduhbiar nggak jadi berabe, coba catat 15 aturan yang sudah disiapkan Hipwee berikut ini, ya!

1. Bagi Kamu yang Kurus, Memilih Baju Two Pieces Lebih Baik daripada Baju Terusan

Memilih celana panjang dan kaos atau rok dan atasan lebih disarankan daripada mengenakan baju terusan. Pasalnya, trik memisahkan bagian tubuh akan memberikan ilusi pada bentuk tubuhmu. Setidaknya, tubuhmu nggak akan terlihat rata dan tampak ada lekuknya.

2. Saat Sedang Ingin Mengenakan Dress, Pilih Model yang Sesuai dengan Bentuk Tubuhmu

Penting buat memilih dress yang bisa menonjolkon bentuk bahu, dada, pinggang, dan pinggulmu. Keempat model dress di atas mungkin bisa jadi pilihan tepat buat kamu yang berbadan kurus.

3. Agar Terlihat Lekuk Tubuhmu, Coba Kenakan Ikat Pinggang

Selain  membuat ilusi lekuk tubuh, ikat pinggang bisa mempercantik penampilanmu. Tapi, hati-hati, ya! Jika ikat pinggang yang kamu kenakan terlalu besar, tubuhmu bisa jadi terlihat lebih pendek.

4. Blouse Bisa Jadi Pilihanmu Asalkan Bentuk dan Ukurannya Proporsional

Ukuran blouse sudah pasti harus kamu perhatikan. Trik paling aman adalah memilih medium size. Perhatikan pula model lengan dan aplikasi tambahan pada blouse-mu. Ruffles di bagian dada seperti gambar di atas bisa membuat tubuhmu tampak lebih berisi, lho!

5. Memilih Medium Size Juga Berlaku untuk Kaos, Jangan Terlalu Ketat Atau Malah Kedodoran

Jika lekuk tubuhmu tidak terlalu kentara sebaiknya lupakan untuk mengenakan kaos ketat. Bukannya terlihat menarik, kamu justru bisa terlihat semakin kurus. Sementara, mengenakan kaos dengan ukuran yang terlalu besar membuatmu terlihat tenggelam. Jadi, sebaiknya pilih ukuran medium, ya! Kamu juga bisa memilih kaos dengan potongan body atau tambahan kantong di bagian dada.

6. Kemeja Juga Bisa Jadi Item Andalan untuk Menyamarkan Bentuk Tubuhmu

Bingung mau pakai baju apa? Yup, kemeja bisa jadi item andalan saat sedang paceklik ide dalam menentukan gaya berbusana. Kemeja berlengan panjang khususnya, ampuh menyamarkan bentuk bahu dan tanganmu yang kurus. Kenakan dengan cara dimasukkan ke dalam celana, maka pinggang akan terlihat lebih lebar dan kaki tampak proporsional.

7. Rumus Pasti Buat Kamu yang Kurus: Pilih Baju dengan Motif Horizontal, Jangan yang Vertikal!

Baju dengan motif horizontal akan menambahkan volume pada tubuh sehingga tampak lebih berisi. Sementara, motif vertikal diperuntukkan bagi mereka yang bertubuh lebar agar tampak lebih ramping. Jadi, jangan sampai salah pilih, ya!

8. Hindari Baju-Baju Polos dengan Satu Warna, Pilih Pola dan Warna yang Lebih Ramai

Baju-baju yang polos dengan satu warna rentan membuatmu terlihat makin kurus. Sementara, baju dengan pola yang ramai dengan lebih dari satu warna menjadikan penampilanmu lebih meriah. Ini adalah trik untuk mengalihkan pandangan orang lain atas bentuk tubuhmu yang kurus.

9. Mengenakan Baju Berlapis Jadi Salah Satu Trik yang Layak Kamu Coba

Agar tubuhmu tidak terlihat terlalu kurus, kamu bisa menyiasatinya dengan cara mengenakan pakaian berlapis. Sweater, jaket, atau cardigan bisa jadi pilihan untuk menambah ilusi berat badanmu. Nah, saat musim dingin seperti sekarang, mengenakan pakaian berlapis nggak sekadar cuma gaya, tapi ngangetin badan juga kan?

10. Tapi, Pastikan Kalau Jaket Atau Blazer yang Kamu Kenakan Tidak Menutupi Pinggulmu

Nah, memilih jaket atau blazer juga harus hati-hati, girls! Pastikan bahwa panjang jaket atau blazer-mu jatuh pada bagian pinggang sehingga tidak menutupi bagian pinggul. Dengan begitu, pinggang akan tampak lebih kecil dan bahu terlihat lebih lebar. Kamu pun sukses menciptakan ilusi lekuk tubuhmu sendiri.

11. Baiknya, Hindari Baju, Rok, Atau Dress dengan Bahan Spandek

Seberapa kurus sih badanmu? Kalau emang kurus banget, masih mau maksa pakai bahan spandek seperti gambar di atas? Hehehehe.

12. Asalkan Pintar Memilih Model yang Pas, Kamu yang Bertubuh Kurus Bisa Tampil Kece dengan Rok

Saat memilih rok sebagai gaya busanamu, sebaiknya kenakan rok tepat di pinggang. Sekalipun pinggang akan terlihat lebih kecil, pinggulmu justru tampak lebih bervolume. Rok dengan model A-line atau tube bisa banget kamu pilih.

13. Celana Jeans dengan Potongan Low Waist Bisa Menambah Volume Pinggang dan Pinggulmu

Dari sekian jenis jeans yang pernah di bahas Hipwee di sini, kamu yang bertubuh kurus layak memilih jenis skinny dan low waist. Potongan low waist akan memperlihatkan bentuk pinggangmu sekaligus membuat pinggul tampak lebih berisi. Sementara, potongan skinny dengan ujung celana yang meruncing juga memberikan efek yang sama.

Namun, kamu yang bertubuh kurus tidak begitu disarankan memilih celana yang terlalu ketat, termasuk mengenakan jegging. Justru, akan lebih tepat jika memilih jenis bootcut atau flare jika kamu punya bentuk tubuh yang kurus dan tinggi.

14. Aksesoris Sudah Pasti Mendukung Penampilanmu

Buat kamu yang kurus, anting-anting jadi aksesoris yang wajib kamu kenakan. Pasalnya, hiasan di bagian telinga akan mengalihkan pandangan orang lain dari area tubuh ke bagian wajah. Selain itu, kalung juga disarankan saat ingin membuat leher tampak lebih panjang dan menawan. Jika ingin mengenakan tas jinjing, jangan sekali-kali memilih tas berukuran besar kalau tubuhmu nggak cukup tinggi.

15. Flat Shoes dan Boots Bisa Jadi Pilihan Ciamik Daripada High Heels

High heels akan membuat tubuhmu tampak lebih tinggi dari aslinya. Bahkan, tubuhmu yang kurus pun akan terlihat semakin kurus. Sebaiknya, kenakan flat shoes untuk acara-acara santai. Bisa juga memilih mengenakan boots untuk menyamarkan kakimu yang kurus sekaligus menjadikan penampilanmu tak terkesan biasa.

Nah, gimana? Lumayan dapat pencerahan, kan? Mulai sekarang, jangan bingung-bingung menentukan gaya busanamu, ya!

Advertisement

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Biar Nggak Kelihatan Tulang Doang, 8 Aturan Gaya Buat Cowok Kurus Ini Layak Diterapkan
Buat Para Cowok, 14 Fashion Item Ini Wajib Kamu Miliki
7 Inspirasi Fashion a la Coachella yang Cocok buat Gaya Sehari-Hari Kamu
19 Tips Fashion Buat Kamu yang Punya Tubuh Curvy Alias Berisi!
3 Alasan Kenapa Kacamata dengan Frame Kayu Itu Keren

Bidan Tahan Diri Tidak Mengikuti Semua Trend Fashion

[caption id="attachment_195898" align="aligncenter" width="284" caption="IBI/dok.pri/BCRT/2010"][/caption]

Dalam perjalanan bus antar kota bersama teman - teman menuju ke pulau Bali, saya disapa seseorang di sebelah saya. "Mbak, kerja di kesehatan ya?" Saya tidak langsung menjawab. Heran juga sih, darimana tahu kalau kami orang kesehatan, " Kok menebak begitu bu?" " Lha itu kukunya pendek - pendek,  dandanan biasa saja, rambutnya juga nggak model macam - macam " Hehehehe,  waduh  nggak sadar selama ini memang kami tidak pernah pelihara kuku. Paling kelihatan panjang sedikit segera dipotong pendek. Kalau tidak dipotong ujung kuku bisa merobek sarungtangan steril, tempat kuman bersarang dan melukai bayi mungil yang kami rawat. Soal rambut? Ya ampuuuun..juga baru sadar. Tidak pernah namanya rambut dimodel aneh - aneh. Paling hanya dipotong pendek rapi, atau kalau panjang ya disanggul atau diikat. Simpel dan praktis. Belum pernah mencoba pakai mode rambut yang keriting spiral, rebounding, atau ikal - ikal. Bahkan di rumah sakit tempat kami bekerja ada peraturan tertulis tidak boleh mewarnai rambut selain warna hitam. Jadi boro - boro mau pakai model trendi, paling juga percuma di ikat dan digulung. hehehe. Diantara kami tidak ada yang memakai aksesoris anting - anting yang berderet  lebih dari satu di telinga atau gelang . Aksesoris yang paling umum dipakai adalah jam tangan. Kuku tidak boleh di cat apalagi pakai henna hehehehe. Lalu kalau mau jalan - jalan keluar rumah. Bukannya "jaim" ( jaga image) tapi memang rasanya aneh kalau kami harus memakai pakaian mini atau seksi seperti yang sedang trend sekarang celana pendek. Bukan karena  kuper, tapi sejak di pendidikan terutama yang tinggal di asrama, kami harus bisa membedakan kapan harus berpakaian pada tempatnya. Baju tidur ( baby doll ) hanya untuk di kamar, keluar harus pakai pakaian sopan, ke ruang makan tidak boleh pakai roll rambut, pakaian pesta juga sopan - sopan. Pernah ada salah satu teman memakai kacamata minus dengan variasi warna bingkai yang agak terang, langsung dipanggil bagian HRD, dan diingatkan lagi tatacara penampilan. Dulu, awal tahun 1990 hingga 1996 perawat di rumah sakit tempat saya bekerja tidak boleh berlipstik. Tetapi seiring perkembangan jaman, perlahan kami mulai dapat ijin pakai lipstik yang lembut dan dipanggilkan ahli khusus tata rambut dan rias wajah natural untuk paramedis. Ketika masih  baru lulus perawat  20 tahun lalu,  saya masih ingat kami dipanggilkan pelatih khusus dari "JRP" untuk berpenampilan yang sesuai dengan peran dan tugas kami, bagaimana berkomunikasi yang baik dengan masyarakat yang dilayani, dan berbagai tata cara yang perlu kami  pelajari tentang seluk beluk kepribadian dan etika pergaulan. Bagi kami para perawat dan bidan, menahan diri untuk tidak mengikuti semua trend fashion bukan menjadi penyesalan dan tidak merasa rugi, tapi sudah merupakan bagian dari hidup dan pelayanan kami.  Kami bahagia menjalaninya. Rambut tidak bisa warna - warni, kuku tak bisa panjang, pakaian juga pilih yang sesuai. Enjoy saja menjalani semua ini. Ada kegembiraan tersendiri dalam pelayanan kami ditengah masyarakat. Meskipun masih muda belia dan baru lulus, seorang bidan harus siap jika dipanggil "ibu Bidan " ( masyarakat Indonesia ini menyebutnya demikian ). Panggilan ibu, berarti memang kita harus menjadi pendamping para ibu dengan segala sifat keibuan kita. Hadir sebagai Tenaga kesehatan, sahabat,dan ibu saat mereka membutuhkan bantuan seorang bidan. [caption id="attachment_195846" align="aligncenter" width="491" caption="IBI/dok.pri/BCRT/2010"]

[/caption]

Nah foto diatas ini kami para bidan sedang berkumpul dan berdiskusi. Seringkali beberapa topik menarik berkaitan dengan pengembangan diri dan profesi kami  bicarakan bersama. Dskusi ini akan sangat membantu memecahkan persoalan - persoalan yang dihadapi oleh para bidan. Baik bidan praktek mandiri maupun yang bekerja di rumah sakit. Ikatan persaudaraan dalam organisasi IBI ( Ikatan Bidan Indonesia ) sangat erat. Kami saling bekerjasama untuk melayani masyarakat terutama ibu dan bayi.

Apakah bidan tidak pernah berdandan? Ya pernah juga. Misalnya kalau kami ada acara pertemuan Ikatan bidan Indonesia. Ada saat dimana kami berdandan dan malah pakai sanggul segala.Salah satunya misalnya saat kami mengadakan pemilihan ketua Ikatan Bidan di setiap ranting wilayah tugas masing - masing. Kami memakai kebaya dan berdandan.

Ada juga lomba fashion show bidan sebagai selingan kegiatan dalam organisasi, terutama pada hari Kartini. Pada acara khusus seperti itu kami berhias tampil beda. Kami ada seragam khusus untuk para bidan. Setiap kegiatan yang mengatasnamakan Ikatan Bidan Indonesia kami memakai seragam yang sama. Boleh bermakeup tapi perhiasan harus sederhana. [caption id="attachment_195844" align="aligncenter" width="491" caption="IBI/dok.pri/BCRT/2010"]

[/caption]

Oya kegiatan menjadi anggota Ikatan Bidan Indonesia ada banyak sekali. Terutama yang berkaitan dengan kesehatan ibu dan anak serta kegiatan bakti sosial di tengah masyarakat. Dalam organisasi bidan ada yang istilah Cabang dan Ranting. Nah saya termasuk ikatan bidan Indonesia wilayah Surabaya  ranting selatan. [caption id="attachment_195829" align="aligncenter" width="491" caption="IBI/dok.pri/BCRT/2010"]

[/caption]

Ini adalah acara pertemuan Anggota Ikatan Bidan Indonesia. Berpose bersama para bidan.  Pada waktu musyawarah bidan Ranting Selatan Surabaya. Kami mengadakan pemilihan ketua yang baru.

[caption id="attachment_195896" align="aligncenter" width="378" caption="IBI/dok.pri/BCRT/2010"]

[/caption]

Ini sebagian dari bidan Indonesia. Kami sebagai bidan mungkin tidak bisa terus mengikuti semua trend fashion, tetapi yang terpenting kami harus terus mengikuti perkembangan ilmu terkini di bidang kebidanan  terutama untuk pelayanan kesehatan ibu dan anak. Oleh karena itu sebagai bidan harus menjalin relasi yang harmonis dengan  masyarakat dan mengikuti perkembangan berbagai lintas ilmu yang berkaitan dengan pelayanan kebidanan.

[caption id="attachment_195840" align="aligncenter" width="473" caption="IBI/dok.pri/BCRT/2011"]

[/caption]

Semoga bidan Indonesia dimanapun bertugas tetap semangat dalam pelayanan bagi masyarakat, sederhana dan bersahaja. Para bidan tidak berarti apa - apa tanpa dukungan, kerjasama dan doa dari masyarakat juga. Suka dan duka menjadi bidan adalah bagian dari panggilan dalam pelayanan hidup.Tetap   semangat melayani dan bersyukur dalam segala hal.

Salam hangat

Bidan Romana Tari

Begini gaya santun Lindsay Lohan saat hadiri London Modest Fashion Week

London Modest Fashion Week 2018 rampung digelar minggu ini. Ini adalah peragaan busana muslim yang cukup bergengsi. Beberapa desainer hijab asal Indonesia juga menampilkan karyanya di sini.

BERITA TERKAIT
Jadi juri Miss Grand Indonesia 2018, Shopia Latjuba tampil menawan
Naik 10 kg, Goo Hye Sun dikira hamil dan lakukan operasi plastik
Karya Rinaldy Yunardi Kembali Dipakai Nicki Minaj

Yang unik dari pagelaran busana tersebut adalah hadirnya Lindsay Lohan., aktris dan penyanyi kontroversial asal Amerika Serikat. Seperti diketahui bersama, LiLo telah meninggalkan gaya hidup penuh hura-hura dan masalah hukum yang selama ini lekat dengan image-nya sebagai figur publik.

LiLo dikabarkan beralih ke agama Islam, meskipun rumor ini belum pernah dibenarkan olehnya. LiLo hadir di London Modest Fashion Week dengan busana longgar serba hitam. Kepala LiLo berhias kerudung dengan warna senada, meskipun rambut merahnya masih sedikit terlihat.

Lindsay Lohan berkerudung hadiri London Modest Fashion Week 2018 2018 Instagram/hijap_style_algeria

Menurut beberapa pengunjung yang berhasil mendapatkan momen singkat bersama LiLo, sang artis sangat ramah. Dia juga mengatakan kalau makeup yang dia kenakan hari itu halal.

Lindsay Lohan berkerudung hadiri London Modest Fashion Week 2018 2018 Instagram/hawa__cosmetics

"Dia sangat manis dan mengatakan kalau dia menyukai kosmetik halal dan yang dia pakai di wajahnya hari ini semua halal," lapor tim Hawa Cosmetics melalui Instagram.

Lindsay Lohan berkerudung hadiri London Modest Fashion Week 2018 2018 Instagram/HijUp

Trio desainer Jenahara, Dian Pelangi, dan Ria Miranda juga sempat mengabadikan momen bersama LiLo sebelum sang bintang I Know Who Killed Me meninggalkan lokasi dengan mobilnya.

Penampilan santun LiLo tentu saja menjadi buah bibir. Sebagian besar pengguna jejaring sosial memujinya. [tsr]

Bazaar fashion hingga instacasting seru hadir dalam Fimela Fuchsia Market 2018

Seiring perkembangan gaya hidup modern, minat masyarakat terhadap hal yang bersentuhan dengan fashion, lifestyle, dan beauty turut meningkat. Tak heran jika semakin banyak kebutuhan yang ada demi memenuhi standar gaya hidup masa kini. Membaca fenomena tersebut, FIMELA kembali menghadirkan Fuschia Market yang sudah menjadi agenda tahunan sejak 2011 lalu.

BERITA TERKAIT
10 Pantai paling populer di Instagram tahun 2018
Bikin bioskop mini impian di dalam rumah, yuk!
Validasi data formasi CPNS 2018 akan selesai akhir juli

FIMELA Fuchsia Market 2018 terasa semakin istimewa karena hadir bertepatan dengan bulan suci Ramadan, yaitu 22-27 Mei di Kota Kasablanka, Jakarta. Event yang terbuka untuk umum ini menyajikan beragam tenant bazaar berkualitas dengan berbagai kategori produk kebutuhan gaya hidup modern. Mulai dari fashion, beauty, gadget, home and living, buku, makanan, dan masih banyak lagi yang kental dengan nuansa Islami.

Fimela Fuchsia Market Fimela

Agenda tahunan dari FIMELA ini memang menjadi salah satu poin menarik dalam perkembangan FIMELA sebagai media fashion, beauty, dan lifestyle di Indonesia. Hadirnya event ini juga memberikan nuansa belanja baru yang lebih dinamis jika dilihat dari aspek produk yang ditawarkan dari tahun ke tahun hingga pemilihan lokasi yang tak kalah menjadi poin plus tersendiri.

Tak hanya sekadar bazaar, gelaran ini juga akan menampilkan fashion show dari perancang kenamaan tanah air seperti Deden Siswanto, Ali Charisma, KAMI x Sarag Sofyan, Hattaco by Rani Hatta, Dian Pelangi Prive, dan masih banyak lagi.

Fimela Fuchsia Market 2018 Fimela

Keseruan FIMELA Fuchsia Market tak hanya sampai di situ saja. Masih ada activity menarik yaitu Fabulous Mom and Kids 2018 Instacasting! FIMELA mengundang pasangan ibu dan anak berpenampilan menarik dan kompak untuk memenangkan hadiah menarik dengan total hingga Rp 25 juta! Selain itu, ada juga kesempatan untuk tampil dalam fashion spread FIMELA.com.

Fimela Fuchsia Market 2018 Fimela

Tertarik ikutan? Posting foto stylish dan kompak ibu dan buah hati di Instagram, lalu tag @FIMELADOTCOM. Sertakan juga caption menarik dan hashtag #FabulousMomKids #FuchsiaRamadan #NokiaTributeToMom. Instacasting ini hanya dibuka hingga 20 Mei 2018.

Beragam keseruan sudah menanti di FIMELA Fuchsia Market 2018. Jangan sampai ketinggalan! [wri]

Batik dan tenun di tengah persaingan busana modern

Kain batik dan tenun khas Indonesia menjadi andalan beberapa desainer muda untuk tampil di Jakarta Fashion Week 2017 yang digelar 22-28 Oktober 2016 lalu. Rancangan mereka mendapat apresiasi positif dan mampu bersaing dengan karya desainer lain termasuk dari mancanegara.

BERITA TERKAIT
Epson kolaborasi dengan desainer di Jakarta Fashion Week 2017
Jadikan kekayaan budaya karakter fashion Indonesia
Vespa tunjuk 3 sosok muda sebagai inspirator di JFW 2014

Penampilan busana batik dan tenun dengan gaya modern paling dinanti oleh pengunjung dari luar negeri termasuk desainer asing. Panitia tidak menetapkan tema khusus dan membebaskan setiap desainer untuk menampilkan segala kreasi busananya yang kemudian diperagakan oleh para model.

"Semua busana pasti punya target masing-masing sendiri, seperti misalnya modest wear (busana muslim) bisa digunakan untuk non modest, luas cakupannya. Para desainer muda menonjolkan keunikannya masing-masing," jelas Direktur JFW 2017 Leni Tedja saat berbincang-bincang dengan merdeka.com di sela-sela perhelatan JFW 2017, Senayan City, Jakarta Selatan, Kamis (27/10).

Leni mengatakan tren batik masih banyak ditemui di beberapa perhelatan fashion di seluruh dunia termasuk di Jakarta Fashion Week 20017 ini. "Masing-masing punya market sendiri, batik bisa dikombinasi dengan model-model busana modern lainnya. Bisa ke market internasional. Kita mau go international market dan tanpa menghilangkan batik itu sendiri," kata Leni.

Sedangkan Creative Director Jakarta Fashion Week 2017 Ai Syarif menilai, saat ini batik-batik Indonesia tidak kalah saing dengan produk fashion dari luar negeri. Sayangnya, selera orang Indonesia masih suka dengan brand atau merek fashion dari luar negeri.

"Kadang-kadang sudah semakin kritis. Brand kita enggak kalah sama kualitas luar. Saya bangga melihatnya. Dan saya lihat dari Indonesia enggak kalah. Tapi untuk JFW kali ini, yang saya bilang tadi, kita saling belajar. Tapi sebanernya kualitas di Indonesia itu jauh lebih bagus," kata Ai.

Jakarta Fashion Week 2017 2016 jakartafashionweek.co.id

Ai menuturkan, banyak merek lokal sulit berkembang karena terbentur biaya pemasaran dengan merek asing. "Makanya kan ada Indonesia Fashion Forward yang kita punya program. Mereka kebentur dari programnya sendiri," ujarnya.

Soal kecenderungan masyarakat Indonesia lebih tertarik dengan merek busana luar negeri ini diakui perancang busana senior Musa Widyatmodjo. Salah satu faktor menurut dia adalah mudahnya busana karya perancang luar negeri didapatkan di banyak gerai.

"Kalau brand lokal? gerai total hanya 12-15 gerai penjualan, dan itu semuanya di pulau Jawa," kata Musa di Senayan City, Jakarta, Jumat (28/10).

Menurut desainer yang telah berkecimpung di dunia mode sejak 25 tahun lalu ini ada beberapa cara bagi merek lokal agar bisa diminati masyarakat. Salah satunya yaitu media yang harus mendukung brand lokal. Karena kata dia, brand Internasional lebih banyak memiliki modal dibandingkan dengan brand lokal.

"Di mana-mana yang punya uang dia yang lebih kuat. Buka toko di mana-mana kan butuh uang," ungkap Musa.

Dia juga ingin brand lokal lebih didukung oleh investor karena selama ini para desainer harus merogoh kocek sendiri untuk biaya pemasaran dan promosi. Musa mencontohkan dia yang sudah berkecimpung lama di bisnis fashion tanpa investor dan menggunakan uang pribadi untuk membuat toko yang menjual rancangannya tetap ada.

"Nah saya gimana? Uang saya uang pribadi semua, enggak pakai investor. Enggak ada yang support. Bayar iklan enggak mampu ya kan?" keluh Musa.

Jakarta Fashion Week 2017 2016 jakartafashionweek.co.id

Bukan hanya Musa yang ingin brand lokal lebih berkembang dan diminati banyak masyarakat Indonesia. Perancang busana batik Anthony Bachtiar menyatakan, busana klasik seperti batik dan kebaya sebetulnya mampu bersaing dengan busana modern. Meski begitu, para perancang harus melakukan berbagai kreasi agar batik, kebaya maupun tenun tampil dengan model yang lebih mengikuti perkembangan zaman.

Anthony juga menilai dengan cara seperti itu masyarakat pun tidak bosan dengan model baju batik dan kebaya yang bergaya klasik. "Dengan cara itu, kami para desainer bisa bersaing dengan busana modern," kata Anthony. [bal]

Back to 90's, 5 Fashion tahun 90-an yang tetap keren di tahun 2018

Mungkin memang benar kalau tren fashion itu berputar layaknya sebuah siklus. Tak sedikit penampilan hits di tahun 60-an, 70-an, dan 80-an yang jadi tren kembali di era milenial.

BERITA TERKAIT
Melihat bra batok kelapa yang diminati warga asing
JD.ID luncurkan fesyen Stylehaus, beri harga mulai Rp 450.000
Seleksi desainer muda untuk menembus pasar dunia

Sekarang giliran fashion 90-an yang kembali digemari. Sejak tahun 2016, para selebriti kembali memopulerkan aneka fashion item yang dianggap keren di tahun 90-an. Tak sedikit pula yang benar-benar menggunakan produk vintage seperti gigi Hadid, Kendall Jenner, dan Elsa Hosk.

Ingin tampilan keren dengan barang-barang dari tahun 90-an? Daur ulang pakaian-pakaian lama milik kakak atau tante dengan memadukannya bersama aksesoris modern. Kamu pun bisa tampil sekeren Gigi atau Kendall.

Crop top

Jennie Blackpink memakai crop top OneHallyu

Crop top simpel seperti yang dipakai Jennie bisa dipadukan dengan apa saja. Mulai dari jins, hot pants, jogger pants, hingga celana baggy longgar.

Tetapi kamu harus percaya diri saat mengenakan pakaian model ini. Lebih bagus lagi kalau perutmu cukup ramping.

High-waisted jeans

Kendall Jenner dan Gigi Hadid memakai high-waisted jeans Bauer-Griffin/GC Images

Celana berpotongan klasik dengan ban di atas pinggang yang ngetren di tahun 90-an kini semakin banyak dipakai. Berbeda dengan super high-waisted jeans yang sempat booming beberapa tahun lalu, jins model ini hanya menutupi perut hingga pusar. Jadi siluet tubuh masih terlihat seimbang.

Selain itu, high-waisted jeans juga bisa menjadikan tungkai terlihat lebih jenjang. Cocok untuk mereka yang memiliki kaki pendek.

Kemeja flanel

Pamela Bowie memakai kemeja flanel Instagram.com/pammybowie

Dulu kemeja flanel kedodoran populer sebagai outerwear atau dililitkan di pinggang. Sekarang fashion tersebut kembali digemari. Tampaknya kemeja ini memang tak pernah ketinggalan zaman.

Jaket denim oversized

Mina TWICE mengenakan jaket denim oversized Ooooly.com

Jaket longgar berbahan denim juga kembali populer sebagai outerwear kekinian. Biasanya denim dengan warna yang sedikit pudar justru lebih digemari daripada yang terlihat baru.

Kacamata bulat

Danilla Riyadi memakai kacamata bulat Instagram.com/danillariyadi

Mau kacamata hitam atau bening, bingkai logam berbentuk bulat bisa jadi pelengkap gayamu.

Itulah beberapa fashion item dari tahun 90-an yang kembali populer. Mau pilih yang mana untuk OOTD besok? [tsr]