KOMPAS.com - Sudah menjadi rahasia umum jika label-label mewah lebih memilih membakar barang-barang mereka yang tak terjual, dibanding menjualnya dengan harga diskon besar.
Tindakan tersebut juga dilakukan oleh rumah mode Burberry. Dalam laporan The Time, pada tahun 2017, label mewah asal Inggris itu membakar busana yang tak terjual senilai lebih dari 36,5 juta USD atau lebih dari Rp 258 miliar.
Nilai 36,5 juta dollar AS sendiri setara dengan 20.000 trench coat Burberry.
Bahkan, dalam lima tahun terakhir, lini busana yang dikenal dengan motif kotak-kotak itu disebut menghancurkan produk senilai lebih dari 65 juta USD.
Burberry sendiri mengatakan, mereka berusaha bertindak dengan cara "bertanggung jawab" ketika membuang stok, dan ada proses "hati-hati" untuk meminimalkan jumlah limbah.
Perusahaan bernilai 9,6 miliar USD oleh Forbes itu mengatakan, mereka menangani isu limbah ini dengan sangat serius" dan menggunakan insinerator khusus untuk memanfaatkan energi.
"Burberry memiliki proses yang hati-hati untuk meminimalkan jumlah kelebihan stok yang kami hasilkan," ujar salah seorang juru bicara Burberry.
Selain itu, langkah ini dianggap bagian utama dari strategi Responsibilty mereka hingga 2022. Mereka juga telah menjalin kemitraan dan memberikan dukungan kepada organisasi inovatif untuk membantu mencapai tujuan ini.
"Salah satu contoh adalah kemitraan kami dengan Ellen MacArthur Foundations Make Fashion Circular Initiative, di mana kami bergabung dengan organisasi terkemuka lainnya untuk bekerja menuju circular fashion economy," katanya.
Perusahaan yang menampilkan model terkenal termasuk Cara Delevingne, Sienna Miller, Rosie Huntington-Whiteley dan Romeo Beckham dalam kampanye iklannya itu mengatakan, praktik menghancurkan kelebihan stok adalah hal yang umum di industri ritel.
Menurut laporan, nilai produk yang hancur meningkat setengahnya dalam dua tahun terakhir.
Label lain
The Times juga menghubungi sejumlah label, termasuk Vivienne Westwood dan Victoria Beckham, untuk mencari tahu bagaimana mereka menangani limbah busana.
Hanya Temperley yang menjawab. Label itu mengatakan, pakaian yang tidak terjual akan disumbangkan untuk amal atau dijual dengan harga diskon.
Sementara itu Richemont, pemilik Cartier dan Montblanc, disebut menghancurkan jam tangan senilai lebih dari 500 juta USD dalam dua tahun.
Bahkan, peritel fast fashion disebut-sebut menghancurkan 16,5 ton stok tahun lalu.
Sedangkan Louis Vuitton, sudah lebih dulu dinobatkan sebagai label yang rutin membakar tas yang tidak terjual.
Kreasi Fashion yang Terinspirasi dari Lukisan
KOMPAS.com - Selain menggandeng desainer Belanda untuk memperlihatkan kreativitasnya di Jakarta Fashion Week 2014, Erasmus Huis (pusat kebudayaan Belanda) juga menggandeng desainer Indonesia untuk menciptakan kreasi busana yang terinspirasi dari kebudayaan Belanda.
"Tahun lalu JFW dan Erasmus Huisdimeriahkan dengan tantangan membatik gaya Belanda dan menghasilkan Batik Belanda yang indah. Kali ini JFW menantang desainer untuk membuat baju yang terinspirasi dai pelukis Belanda," ungkap Tom van Zeeland, Direktur Erasmus Huis saat konferensi pers "The Dutch Renaissance" di Jakarta Fashion Week 2014, Senayan City, Kamis (24/10/2013) lalu.
Erasmus Huis dan Jakarta Fashion Week memilih Billy Tjong dan juga Auguste Soesastro untuk mengintepretasikan atmosfer Belanda lewat lukisan yang dibuat oleh Han Snel dan Rudolf Bonnet.
"Saya merasa tertantang dengan hal ini. Setelah melakukan riset tentang pelukis Belanda yang sudah bermukim di Bali ini saya mencari benang merah untuk menyatukan inspirasinya dengan karya saya," jelas desainer Billy Tjong.
Benang merah yang diambil Billy dari karya Rudolf adalah penggambaran tentang kebudayaan, perempuan Bali, pantai dan alam Bali yang indah.
Inspirasi Rudolf ini dituangkan Billy dalam koleksi terbarunya, Leven. Dalam bahasa Belanda, Leven berarti hidup atau kehidupan. Melalui 20 koleksinya, Billy kali ini terlihat lebih berani untuk mengekspresikan jiwa seninya.
Tak cuma menghadirkan olahan motif digital print-nya, desainer lulusan Lomba Perancang Mode tahun 2005 ini juga mengolah digital print dari hasil jepretan kameranya. "Ini masih melanjutkan tema koleksi "Potrait" pada bulan Juli 2013 lalu. Dan sedikit penambahannya kali ini, saya juga mencoba untuk melukis dengan cat air dan di print di atas kain," imbuhnya.
Koleksi Billy kali ini didominasi warna putih, warna cerah, dan hitam yang disandingkan dengan palet warna pastel lainnya. Siluet busana yang dihadirkannya ini merupakan koleksi siap pakainya yang dihadirkan dalam gaya gaun A-line, H-line, gaun lurus, loose tube dress, jaket, dan jaket.
Jauh berbeda dengan koleksi busana Billy, Auguste justru menghadirkan koleksi busana dengan warna monokrom. Koleksi ini merupakan intepretasi Auguste dari lukisan Han Snel. "Koleksi kali ini saya terinspirasi dari koleksi Han Snel. Ini semua diwujudkan dalam permainan warnanya," jelas Auguste.
Seperti ciri khasnya selama ini, Auguste selalu menghadirkan koleksi busana yang simpel. Sesuai dengan tema dan inspirasinya, Auguste juga tidak menggunakan banyak detail. Warna monokrom yang dihadirkannya antara lain cokelat, krem, hitam dan putih.
Auguste banyak menghadirkan koleksi busana seperti gaun mini, atasan simpel dan juga rok panjang.
"Penggambaran warna monokrom dan dan tanpa motif (polos)ini juga terinspirasi dari wujud keramik tradisional Indonesia dan Cina sebelum era masuknya keramik biru putih. Ini adalah bukti bahwa orang Indonesia adalah orang yang paham nilai keeleganan," papar desainer pemilik label Kraton ini.
"Tahun lalu JFW dan Erasmus Huisdimeriahkan dengan tantangan membatik gaya Belanda dan menghasilkan Batik Belanda yang indah. Kali ini JFW menantang desainer untuk membuat baju yang terinspirasi dai pelukis Belanda," ungkap Tom van Zeeland, Direktur Erasmus Huis saat konferensi pers "The Dutch Renaissance" di Jakarta Fashion Week 2014, Senayan City, Kamis (24/10/2013) lalu.
Erasmus Huis dan Jakarta Fashion Week memilih Billy Tjong dan juga Auguste Soesastro untuk mengintepretasikan atmosfer Belanda lewat lukisan yang dibuat oleh Han Snel dan Rudolf Bonnet.
"Saya merasa tertantang dengan hal ini. Setelah melakukan riset tentang pelukis Belanda yang sudah bermukim di Bali ini saya mencari benang merah untuk menyatukan inspirasinya dengan karya saya," jelas desainer Billy Tjong.
Benang merah yang diambil Billy dari karya Rudolf adalah penggambaran tentang kebudayaan, perempuan Bali, pantai dan alam Bali yang indah.
Inspirasi Rudolf ini dituangkan Billy dalam koleksi terbarunya, Leven. Dalam bahasa Belanda, Leven berarti hidup atau kehidupan. Melalui 20 koleksinya, Billy kali ini terlihat lebih berani untuk mengekspresikan jiwa seninya.
Tak cuma menghadirkan olahan motif digital print-nya, desainer lulusan Lomba Perancang Mode tahun 2005 ini juga mengolah digital print dari hasil jepretan kameranya. "Ini masih melanjutkan tema koleksi "Potrait" pada bulan Juli 2013 lalu. Dan sedikit penambahannya kali ini, saya juga mencoba untuk melukis dengan cat air dan di print di atas kain," imbuhnya.
Koleksi Billy kali ini didominasi warna putih, warna cerah, dan hitam yang disandingkan dengan palet warna pastel lainnya. Siluet busana yang dihadirkannya ini merupakan koleksi siap pakainya yang dihadirkan dalam gaya gaun A-line, H-line, gaun lurus, loose tube dress, jaket, dan jaket.
Jauh berbeda dengan koleksi busana Billy, Auguste justru menghadirkan koleksi busana dengan warna monokrom. Koleksi ini merupakan intepretasi Auguste dari lukisan Han Snel. "Koleksi kali ini saya terinspirasi dari koleksi Han Snel. Ini semua diwujudkan dalam permainan warnanya," jelas Auguste.
Seperti ciri khasnya selama ini, Auguste selalu menghadirkan koleksi busana yang simpel. Sesuai dengan tema dan inspirasinya, Auguste juga tidak menggunakan banyak detail. Warna monokrom yang dihadirkannya antara lain cokelat, krem, hitam dan putih.
Auguste banyak menghadirkan koleksi busana seperti gaun mini, atasan simpel dan juga rok panjang.
"Penggambaran warna monokrom dan dan tanpa motif (polos)ini juga terinspirasi dari wujud keramik tradisional Indonesia dan Cina sebelum era masuknya keramik biru putih. Ini adalah bukti bahwa orang Indonesia adalah orang yang paham nilai keeleganan," papar desainer pemilik label Kraton ini.
Kolaborasi Fashion This Is April dengan Chelsea Islan
KOMPAS.com - Produk pakaian siap jadi This Is April mengumumkan kolaborasinya dengan aktris Chelsea Islan. Kolaborasi itu bukan hanya dalam hal desain pakaian tapi juga kegiatan amal untuk anak-anak di Papua.
Menurut founder dan owner This Is April, Maria Anggraini, sosok Chelsea dipilih karena sebagai artis muda yang berbakat dan juga memiliki banyak kegiatan positif dan peduli dengan isu sosial.
Dalam koleksi terbaru yang disiapkan sejak bulan April 2017 ini, Chelsea dan tim dari This is April menampilkan 30 desain busana bergaya kasual dan chic.
"Bukan hanya modelnya, tapi warna dan potongan busananya sesuai dengan kepribadian aku. Ada unsur casual, edgy, dan effortlessly chic," kata Chelsea dalam konferensi pers di mal Taman Anggrek Jakarta (19/10/2017).
We can't blind ourselves that the world needs more love and act of compassion. If we can't find good around us then let's do good and inspire others to do even better. I have always been interested in social issues. This Is April x Chelsea Islan is not just a regular collaboration. This is A Collaboration for A Cause. Percentage of the profits from This is April x Chelsea Islan will be donated to provide shoes for children in Papua through Langkah Kasih. Together we spread love and compassion not hate and ignorance. Thank you for being a part of our movement to make the world a better place. Love, Chelsea Islan. #thisisaprilxchelseaislan
A post shared by THIS IS APRIL (@thisisapril_) on Oct 19, 2017 at 9:30pm PDT
Ditambahkan oleh Maria, koleksi terbaru ini disesuaikan dengan ciri kepribadian Chelsea. "Koleksi ini seperti terbagi dua warna, pertama nuansa pink dan nude, menggambarkan Chelsea yang young, sweet, passionate, tapi tetap edgy. Chelsea yang classy dituangkan dengan warna monokrom," katanya.
Sebagian dari keuntungan akan disumbangkan untuk memberikan sepatu bagi anak-anak kurang mampu di Papua melalui Yayasan Langkah Kasih. "Fashion bukan hanya memberi inspirasi tapi juga membantu sesama. Saya sangat menjunjung tinggi pendidikan," ujar Chelsea.
Seluruh koleksi terbaru ini sudah tersedia di jaringan toko This Is April di seluruh Indonesia atau pun di toko online.
Menurut founder dan owner This Is April, Maria Anggraini, sosok Chelsea dipilih karena sebagai artis muda yang berbakat dan juga memiliki banyak kegiatan positif dan peduli dengan isu sosial.
Dalam koleksi terbaru yang disiapkan sejak bulan April 2017 ini, Chelsea dan tim dari This is April menampilkan 30 desain busana bergaya kasual dan chic.
"Bukan hanya modelnya, tapi warna dan potongan busananya sesuai dengan kepribadian aku. Ada unsur casual, edgy, dan effortlessly chic," kata Chelsea dalam konferensi pers di mal Taman Anggrek Jakarta (19/10/2017).
We can't blind ourselves that the world needs more love and act of compassion. If we can't find good around us then let's do good and inspire others to do even better. I have always been interested in social issues. This Is April x Chelsea Islan is not just a regular collaboration. This is A Collaboration for A Cause. Percentage of the profits from This is April x Chelsea Islan will be donated to provide shoes for children in Papua through Langkah Kasih. Together we spread love and compassion not hate and ignorance. Thank you for being a part of our movement to make the world a better place. Love, Chelsea Islan. #thisisaprilxchelseaislan
A post shared by THIS IS APRIL (@thisisapril_) on Oct 19, 2017 at 9:30pm PDT
Ditambahkan oleh Maria, koleksi terbaru ini disesuaikan dengan ciri kepribadian Chelsea. "Koleksi ini seperti terbagi dua warna, pertama nuansa pink dan nude, menggambarkan Chelsea yang young, sweet, passionate, tapi tetap edgy. Chelsea yang classy dituangkan dengan warna monokrom," katanya.
Sebagian dari keuntungan akan disumbangkan untuk memberikan sepatu bagi anak-anak kurang mampu di Papua melalui Yayasan Langkah Kasih. "Fashion bukan hanya memberi inspirasi tapi juga membantu sesama. Saya sangat menjunjung tinggi pendidikan," ujar Chelsea.
Seluruh koleksi terbaru ini sudah tersedia di jaringan toko This Is April di seluruh Indonesia atau pun di toko online.
KFC Melansir Lini Fashion
KOMPAS.com - Kini Anda bisa menunjukkan kecintaan pada Kentucky Fried Chicken (KFC) dengan menggunakan T-shirt, jeans, bahkan perhiasan, yang diciptakan oleh jaringan restoran ayam goreng asal Amerika ini.
KFC telah merilis lini fashion yang bisa didapatkan secara online dengan harga mulai dari Rp 100.000. Para fans bisa mendapatkan berbagai barang-barang fashion, mulai dari kaus kaki bergambar paha ayam atau bantal dengan cetakan wajah Koloner Sanders.
the sun Salah satu produk fashion KFC.Ada juga aksesoris untuk melengkapi penampilan, misalnya saja kalung dengan liontin bertuliskan "finger licking good" dan juga pin burger. Anda juga bisa mendapatkan beberapa hiasan rumah dengan tema seputar menu KFC bernuansa klasik.
Dalam situsnya dituliskan "Barang-barang berkualitas untuk kehidupan sehari-hari. Menari seperti tak ada yang menonton. Bernyanyi seperti tak ada yang mendengar. Berpakaian seperti Anda belum makan siang."
Mungkin karena keunikannya, beberapa barang yang dijual di situs tersebut sudah habis terjual. Gebrakan KFC ini juga dalam beberapa hari terakhir menjadi perbincangan di media sosial.
Seperti dilansir dalam AdWeek, direktur media dan digital KFC Amerika, Steve Kelly, mengatakan bahwa KFC dan Koloner Sanders telah menjadi ikon budaya pop selama lebih dari 70 tahun.
the sun Lini fashion KFC."Penggemar kami sangat ingin menunjukkan gaya hidup ayam goreng mereka dan KFC Ltd memberi mereka kesempatan untuk membiarkan bendera kolonel Sanders berkibar," katanya.
KFC telah merilis lini fashion yang bisa didapatkan secara online dengan harga mulai dari Rp 100.000. Para fans bisa mendapatkan berbagai barang-barang fashion, mulai dari kaus kaki bergambar paha ayam atau bantal dengan cetakan wajah Koloner Sanders.
the sun Salah satu produk fashion KFC.Ada juga aksesoris untuk melengkapi penampilan, misalnya saja kalung dengan liontin bertuliskan "finger licking good" dan juga pin burger. Anda juga bisa mendapatkan beberapa hiasan rumah dengan tema seputar menu KFC bernuansa klasik.
Dalam situsnya dituliskan "Barang-barang berkualitas untuk kehidupan sehari-hari. Menari seperti tak ada yang menonton. Bernyanyi seperti tak ada yang mendengar. Berpakaian seperti Anda belum makan siang."
Mungkin karena keunikannya, beberapa barang yang dijual di situs tersebut sudah habis terjual. Gebrakan KFC ini juga dalam beberapa hari terakhir menjadi perbincangan di media sosial.
Seperti dilansir dalam AdWeek, direktur media dan digital KFC Amerika, Steve Kelly, mengatakan bahwa KFC dan Koloner Sanders telah menjadi ikon budaya pop selama lebih dari 70 tahun.
the sun Lini fashion KFC."Penggemar kami sangat ingin menunjukkan gaya hidup ayam goreng mereka dan KFC Ltd memberi mereka kesempatan untuk membiarkan bendera kolonel Sanders berkibar," katanya.
Ketika Jilbab Menjadi Fashion
Fenomena jilbab bukan merupakan suatu simbol atas kepercayaan terhadap agama semata, tapi jilbab juga merupakan fenomen budaya dari suatu masyarakat. Bahkan jilbab merupakan salah satu jenis pakaian yang dari sisi sejarah sarat dengan simbolisasi pesan-pesan sosial-moral atas nama keutuhan, integritas, dan orisinilitas ( Perempuan Post Kolonial dan Identitas Komoditi Global, LSR, Kanisius: Yogyakarta, hal 18.). Menurut Hasil penelitian Karen Elisabeth Washburn, dari University of California mengindikasikan bahwa jilbab sebagai simbol bukan saja hadir atas nama keutuhan atau orisinilitas melainkan dalam kebudayaan global mutakhir juga sebagai simbol siasat terhadap semangat zaman yang membuka ruang pengalaman hibrida. Lalu pertanyaannya sekarang adalah apakah memang jilbab mutlak merupakan simbol terhadap alternatif siasat global? Menurut Brenner, jilbabisasi justru merupakan upaya membalikkan arus sekulerisasi. Aspek kehidupan sosial yang dianggap sekuler diarahkan lebih agamis dengan salah satu simbol yaitu jlbab. Penggunaan jilbab merupakan penolakan terhadap hegemoni budaya barat (Perempuan Post kolonial dan Identitas Komoditi global, LSR, Kanisius :Yogyakarta. Hal 112). Tulisan ini mencoba untuk menelusuri fenomena jilbab, bukan jilbab dalam perspektif keagamaan, tapi dengan cara pandang kebudayaan. Fenomena yang marak akhir-akhir ini adalah ketika jilbab beradaptasi dengan trend fashion kontemporer. Berangkat dari pertanyaan itulah mengapa tulisan ini dibuat. Lalu pertanyaan selanjutnya adalah bagaimana kaidah jilbab yang merupakan cara berpakaian? Artinya mampukah jilbab ssebagai salah satu jenis pakaian peka terhadap industri mode, yang notabene mengedepankan fashion daripada esensi jilbab itu sendiri ? padahal kalau kita lihat fenomena di sekitar kita banyak sekali kita menjumpai model berjilbab yang variatif? Bahkan tak jarang kita jumpai perempuan yang berjilbab dengan celana panjang dan kaos ketat, roknya dibelah hingga batas lutut? Variatif yang dimaksud adalah beranekaragamnya cara berkerudung, misalnya kerudung gaul yang kecil dan transparan. Lalu kombiansi lain dengan mengikatkan ke leher dengan mengenakan pakainan ketat. Dari sini kita dapat mengindikasikan bahwa cara berbusana muslimah dan berjilbab menjadi suatu trend yang mengacu ke fashion. Dimana Esensi fashion adalah ruang rekonsiliasi antara hasrat akan kebebasan ekspresi personal dan tuntutan konformitas sosial. Kalau kita menelusuri kaidah jilbab merupakan kelengkapan busana muslimah. Dimana busana muslimah ini memiliki aspek yang harus diperhatikan, berdasarkan konsep syarI terdapat bebarapa aspek yang harus dipehatikan. Pertama, harus menutupi seluruh bagian aurat. Ke dua bukan berfungsi sebagai perhiasan. Ke tiga harus longgar dan tidak ketat tidak menggambarkan sesuatu dari tubuhnya Menurut cara pandang agama Islam jilbab identik. Ke empat tidak menyerupai laki-laki. Ke lima bukan merupakan lihas Syuhrar atau pakaian popularitas. Menurut cara pandang agama Islam jilbab identik dengan pakaian pelindung dari bahaya yang muncul dai pihak laki-laki. Sebaliknya, fashion dalam pandangan barat identik dengan pakaian sebagai mode atau trend yang menonjolkan keindahan tubuhnya melalui mode pakaian. Lalu bagaiman dengan model jilbab sekarang yang lebih ke fashion? penulis dalam hal ini tidak bermaksud untuk menghakimi antara benar dan salah, tetapi penulis merupakan seorang pemeharti fenomena jilbab. Memang sekarang ini terdapat trend penggabungan antara konsep fashion yang barat dengan konsep jilbab yang syarI, sehingga fenomena ini diikuti dengan kesemarakkan kerudung gaul atau jilbab gaul. Ketika jibab menjadi fashion anggapan dari beberapa peneliti bahwa jilbab merupakan strategi alternatif untuk menangkis budaya global tidak sepenuhnya benar, kenyataannya sekarang terdapat modifikasi antara jilbab dengan trend dan industri mode dunia. Artinya sudah terdapat pola-pola adaptasi antara fashion dengan jilbab. Mengapa hal ini terjadi menurut penelusuran penulis, fenomena ini terjadi karena, Pertama berkembang pesatnya industri mode pakaian yang berupaya membentuk konsumsi global dan beberapa perancang busana muslimah, boleh jadi luput memperhatikan ketentuan syarI. Sehingga hasil rancangan busana muslimahnya cenderung ke arah fashion. Ke dua, pesatnya tehnologi informasi dan komunikasi, dimana dalam media komunikasi modern selalu saja ada yang lebih baru, bukan saja makna-makna tetapi juga konstruksi identitas. Ke tiga, maraknya artis-artis yang dapat dijadikan trendsetter. Ke empat, pengaruh sekitar lingkungan. Ke lima, hal tersebut juga berkaitan erat dengan motif personal. Dimana pakaian adalah cara yang paling efisien untuk menyatakan identitas seseorang terhadap dunia. Sekilas pakaian memungkinkan seseorang untuk membaca status sosial pemakai. Pakaian pun dapat pesan lebih kompleks, yaitu pakaian sebagai indikator bagaimana seseorang ingin orang lain mnegimajinasikan orang tersebut. maka, pakaian bukan lagi sesuatu yang ditempelkan pada tubuh, melainkan perpanjangan dari tubuh itu sendiri adalah diri kita , bahkan beberapa pihak menyebutnya sebagai kepribadian kita. Wallahualam Bishowab sari oktafiana sumber gambar: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiEBLlf64LbBTtKV9QiAN39nLcbbHF1rAWNZek-NqghPLxqMxYToNHqfDYtEfqx4nhRU5WKf0f68M4ZP-HCBWbiQmIDFfbaW9-6RyCnVb2cbc3K56dU-Fvig-kvIbB_nQoJ5CJqiaHX3VRU/s320/01A%5B1%5D_m.jpg
Kesuksesan Dian Pelangi di Paris Fashion Week
KOMPAS.com - Desainer busana mulim Dian Pelangi mendulang sukses di ajang Paris Fashion Week for Peace 2018 pada 4 Oktober 2017 lalu.
Dalam pekan mode yang digelar di Hotel Plaza Athenee Prancis tersebut, Dian berkolaborasi dengan HIJUP dan Wardah membawakan 12 koleksi terbarunya.
Dian mengungkapkan, koleksinya ini terinspirasi dari keindahan kota Paris itu namun tetap menampilkan unsur Indonesia. Misalnya saja struktur batuan yang khas di temui pada gedung-gedung tua di Paris diaplikasikan dalam batik atau tenun.
Menurut Dian, pegiat mode di Paris sangat menyukai busana yang memadupadankan akulturasi budaya modern dengan tradisional. Itu sebabnya ia mengangkat tema "Dear Paris" yang menggambarkan suasana kota Paris namun dengan ciri khasnya yang menampilkan warna-warna berani dan tampilan cenderung simpel.
"Aku memadupadankan warna-warna pastel dan juga aksen fleur de lys yang aku aplikasikan dalam kain tenun serta permainan motif batik abstrak," kata Dian dalam temu media di Jakarta, Rabu (18/10/2017).
"She shines wheter you give her light or not. She blooms without your approval. She exist without your existence." Alhamdulillah.. Few days ago, The show went really well, Such a beautiful night.. can't thank enough ?? #ParisFashionWeek @dkambassador @ifdc_org @hijup #HijupOnFashionWeek @wardahbeauty #WardahFashionJourney #WardahHijupDearParis #DPdearParis
A post shared by Dian Pelangi (@dianpelangi) on Oct 7, 2017 at 7:19am PDT
Meski baru pertama kali tampil dalam ajang tersebut, namun menurut Dian, apresiasi dan antusiasme pecinta mode Prancis cukup hangat.
"Mereka sangat senang sampai teriak bravo bravo, aku sendiri sampai mau nangis karena terharu, jadi benar-benar appreciated," tuturnya.
Dian mengatakan, sambutan hangat dari pecinta fashion di Eropa antara lain karena sangat jarang desainer modest fashion seperti dirinya yang tampil di ajang pekan mode bergengsi.
Bahkan menurut Dian, penggiat atau pelaku industri mode Prancis berharap akan semakin banyak modest fashion yang bisa diterima di Prancis.
Dalam pekan mode yang digelar di Hotel Plaza Athenee Prancis tersebut, Dian berkolaborasi dengan HIJUP dan Wardah membawakan 12 koleksi terbarunya.
Dian mengungkapkan, koleksinya ini terinspirasi dari keindahan kota Paris itu namun tetap menampilkan unsur Indonesia. Misalnya saja struktur batuan yang khas di temui pada gedung-gedung tua di Paris diaplikasikan dalam batik atau tenun.
Menurut Dian, pegiat mode di Paris sangat menyukai busana yang memadupadankan akulturasi budaya modern dengan tradisional. Itu sebabnya ia mengangkat tema "Dear Paris" yang menggambarkan suasana kota Paris namun dengan ciri khasnya yang menampilkan warna-warna berani dan tampilan cenderung simpel.
"Aku memadupadankan warna-warna pastel dan juga aksen fleur de lys yang aku aplikasikan dalam kain tenun serta permainan motif batik abstrak," kata Dian dalam temu media di Jakarta, Rabu (18/10/2017).
"She shines wheter you give her light or not. She blooms without your approval. She exist without your existence." Alhamdulillah.. Few days ago, The show went really well, Such a beautiful night.. can't thank enough ?? #ParisFashionWeek @dkambassador @ifdc_org @hijup #HijupOnFashionWeek @wardahbeauty #WardahFashionJourney #WardahHijupDearParis #DPdearParis
A post shared by Dian Pelangi (@dianpelangi) on Oct 7, 2017 at 7:19am PDT
Meski baru pertama kali tampil dalam ajang tersebut, namun menurut Dian, apresiasi dan antusiasme pecinta mode Prancis cukup hangat.
"Mereka sangat senang sampai teriak bravo bravo, aku sendiri sampai mau nangis karena terharu, jadi benar-benar appreciated," tuturnya.
Dian mengatakan, sambutan hangat dari pecinta fashion di Eropa antara lain karena sangat jarang desainer modest fashion seperti dirinya yang tampil di ajang pekan mode bergengsi.
Bahkan menurut Dian, penggiat atau pelaku industri mode Prancis berharap akan semakin banyak modest fashion yang bisa diterima di Prancis.
Kepada Cewek-cewek Yang Lelah Jadi Korban Fashion, Cobalah 5 Saran Berharga Ini!
Sekarang lagi tren motif monochrome. Dari mulai hijab sampai sepatu, semuanya pakai warna hitam putih. Nggak apa-apa sih, tapi kalau banyak yang nyamain kan jadi risih.
Menjadi pengamat fashion ala-ala seperti yang dilakukan Hipwee Style itu tak selamanya menyiksa, lho. Rasa bangga dan bahagia lah yang justru di dapat, karena bisa tahu betul tren berpakaian seperti apa yang sedang banyak digandrungi orang-orang, khususnya para kaum hawa. Bahkan ternyata, tidak semua tren berbusana yang sedang hits itu bagus dan cocok untuk diikuti, karena kesan pasaran dan ikut-ikutan yang menggelayuti. Nah, upaya tidak begini, berikut Hipwee Style bagikan trik-trik singkatnya
Biar nggak ikut-ikutan, gantilah motif monokrom dengan yang bergaris atau bunga-bunga hitam putih
Motif bunga berwarna hitam-putih merupakan salah satu bentuk motif yang akan digemari sepanjang masa, karena saking cantik dan casualnya. Dibanding motif monokrom, lebih baik kamu pilih ini sajalah
Bagi yang berhijab, pakaian bermotif garis yang lebar akan jauh lebih enak dipandang
Di saat yang lain sedang asyik dengan motif monokromnya yang itu-itu saja. Kamu bisa lebih berinovasi dengan motif bergaris lebar dan besar supaya ada perbedaan, bahwa tak selamanya tren berpakaian itu layak untuk dikenakan.
Pakai baju second atau vintage juga tak masalah, kalau tren modern yang sekarang malah membuat gerah
Berbahagialah jika kamu fans berat baju-baju vintage, yang kini mulai menemukan jalan kepopulerannya lagi. Harganya yang tergolong murah, takkan gagal membuatmu tampil stylish di antara mereka-mereka yang lebih nyaman dengan pakaian mahal. Tenang saja, ada tips singkat nan sederhana dalam memilih baju second, biar kamu nggak menyesal karena salah beli. Good luck vintage lovers!
Ngerasa nggak nyaman sama rok pensil itu wajar, karena rok longgar biasa itu memang jauh lebih nyaman
Nggak tahu kenapa, rok pensil itu ibarat kegagalan fashion yang pernah aku temui. Bagi cewek-cewek pengendara motor khususnya, rok yang satu ini nggak banget dan lebih baik jangan dipakai deh! Bikin kesandung dan susah buat menutupi lekuk tubuh buat yang berhijab. Rok longgar yang sempat bergeser pamornya juga mulai aku pakai lagi, karena jauh lebih nyaman dan aman.
Nila, 24th
Pernah pakai rok pensil ke kampus, eeeeh malah diketawain sama teman-teman. Badanku gemuk dan pinggulku nggak bisa santai ukurannya, hehe. Dari situ aku nggak akan lagi pakai rok pensil yang memang dikhususkan buat cewek-cewek ramping nan berpinggul kecil. Jadi, mending pakai rok longgar saja deh daripada memaksakan.
Maulida, 23th
Rok pensil yang sedang tenar itu tak selamanya jadi andalan, kok. Percaya deh
Dibalik banyaknya cewek-cewek kantoran yang milih rok pensil sebagai andalannya, aku justru sebaliknya. Rok-rok longgar selutut buatku bukan cuma bawahan, tapi tren fashion super idaman. Adem dan bebas bergerak, adalah kesan pertama yang aku dapat saat mulai tunduk sama jenis rok yang satu ini. OMG, i love rok longgar!
Kiki, 26th
Please, jangan maksa buat pakai sepatu hak tinggi, kalau ternyata kamu lebih nyaman pakai sneakers
Nggak sedikit yang menganggap sneakers itu setingkat di bawah surga, karena sangat nyaman dan fleksibel di segala acara. Dibanding high heels yang bikin kaki pegal, kamu tentu lebih memilih sepatu yang satu ini untuk menemani langkahmu sehari-hari bukan?
Udah, jangan maksain diri pakai sepatu hak tinggi.
Atau, ganti dengan flatshoes saja deh
Menurut beberapa laman di google, menggunakan flatshoes itu lebih baik dibanding sekadar ikut-ikutan dengan high heels. Minimnya resiko terkilir dan jatuh merupakan dua poin penting, mengapa flasthoes layak kamu pilih sebagai sepatu andalan.
Alih-alih mengikuti tren, predikat aneh dengan legging ketat & berwarna justru akan kamu sandang
Legging warna-warni itu cuma buat senam atau olah raga. Bukan dipakai ke mall atau bahkan kencan sama pacar!
Pun dengan legging berwarna kulit seperti ini. Ya Tuhan
Lebih baik pakai celana panjang, daripada legging ketat yang warnanya nggak jauh beda sama kulit. Duh, Dek
Say no to ikut-ikutan ya, Girls. Be your self!
Advertisement
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
7 Inspirasi Fashion a la Coachella yang Cocok buat Gaya Sehari-Hari Kamu
Serba-Serbi Cewek Alumnus Biologi: Inilah 8 Alasan Mengapa Cewek Alumnus Biologi adalah Calon Istri Idaman yang Layak Diidamkan
Kepada Kamu yang Perlahan Menjauhiku
Cewek yang Bikin Klepek-klepek Cowok? Cewek yang Murah Senyum, dong!
Pesan Penting Untuk Para Cewek yang Memutuskan Berjilbab. Biar Jilbab Nggak Hanya Sekedar Jadi Fashion
Menjadi pengamat fashion ala-ala seperti yang dilakukan Hipwee Style itu tak selamanya menyiksa, lho. Rasa bangga dan bahagia lah yang justru di dapat, karena bisa tahu betul tren berpakaian seperti apa yang sedang banyak digandrungi orang-orang, khususnya para kaum hawa. Bahkan ternyata, tidak semua tren berbusana yang sedang hits itu bagus dan cocok untuk diikuti, karena kesan pasaran dan ikut-ikutan yang menggelayuti. Nah, upaya tidak begini, berikut Hipwee Style bagikan trik-trik singkatnya
Biar nggak ikut-ikutan, gantilah motif monokrom dengan yang bergaris atau bunga-bunga hitam putih
Motif bunga berwarna hitam-putih merupakan salah satu bentuk motif yang akan digemari sepanjang masa, karena saking cantik dan casualnya. Dibanding motif monokrom, lebih baik kamu pilih ini sajalah
Bagi yang berhijab, pakaian bermotif garis yang lebar akan jauh lebih enak dipandang
Di saat yang lain sedang asyik dengan motif monokromnya yang itu-itu saja. Kamu bisa lebih berinovasi dengan motif bergaris lebar dan besar supaya ada perbedaan, bahwa tak selamanya tren berpakaian itu layak untuk dikenakan.
Pakai baju second atau vintage juga tak masalah, kalau tren modern yang sekarang malah membuat gerah
Berbahagialah jika kamu fans berat baju-baju vintage, yang kini mulai menemukan jalan kepopulerannya lagi. Harganya yang tergolong murah, takkan gagal membuatmu tampil stylish di antara mereka-mereka yang lebih nyaman dengan pakaian mahal. Tenang saja, ada tips singkat nan sederhana dalam memilih baju second, biar kamu nggak menyesal karena salah beli. Good luck vintage lovers!
Ngerasa nggak nyaman sama rok pensil itu wajar, karena rok longgar biasa itu memang jauh lebih nyaman
Nggak tahu kenapa, rok pensil itu ibarat kegagalan fashion yang pernah aku temui. Bagi cewek-cewek pengendara motor khususnya, rok yang satu ini nggak banget dan lebih baik jangan dipakai deh! Bikin kesandung dan susah buat menutupi lekuk tubuh buat yang berhijab. Rok longgar yang sempat bergeser pamornya juga mulai aku pakai lagi, karena jauh lebih nyaman dan aman.
Nila, 24th
Pernah pakai rok pensil ke kampus, eeeeh malah diketawain sama teman-teman. Badanku gemuk dan pinggulku nggak bisa santai ukurannya, hehe. Dari situ aku nggak akan lagi pakai rok pensil yang memang dikhususkan buat cewek-cewek ramping nan berpinggul kecil. Jadi, mending pakai rok longgar saja deh daripada memaksakan.
Maulida, 23th
Rok pensil yang sedang tenar itu tak selamanya jadi andalan, kok. Percaya deh
Dibalik banyaknya cewek-cewek kantoran yang milih rok pensil sebagai andalannya, aku justru sebaliknya. Rok-rok longgar selutut buatku bukan cuma bawahan, tapi tren fashion super idaman. Adem dan bebas bergerak, adalah kesan pertama yang aku dapat saat mulai tunduk sama jenis rok yang satu ini. OMG, i love rok longgar!
Kiki, 26th
Please, jangan maksa buat pakai sepatu hak tinggi, kalau ternyata kamu lebih nyaman pakai sneakers
Nggak sedikit yang menganggap sneakers itu setingkat di bawah surga, karena sangat nyaman dan fleksibel di segala acara. Dibanding high heels yang bikin kaki pegal, kamu tentu lebih memilih sepatu yang satu ini untuk menemani langkahmu sehari-hari bukan?
Udah, jangan maksain diri pakai sepatu hak tinggi.
Atau, ganti dengan flatshoes saja deh
Menurut beberapa laman di google, menggunakan flatshoes itu lebih baik dibanding sekadar ikut-ikutan dengan high heels. Minimnya resiko terkilir dan jatuh merupakan dua poin penting, mengapa flasthoes layak kamu pilih sebagai sepatu andalan.
Alih-alih mengikuti tren, predikat aneh dengan legging ketat & berwarna justru akan kamu sandang
Legging warna-warni itu cuma buat senam atau olah raga. Bukan dipakai ke mall atau bahkan kencan sama pacar!
Pun dengan legging berwarna kulit seperti ini. Ya Tuhan
Lebih baik pakai celana panjang, daripada legging ketat yang warnanya nggak jauh beda sama kulit. Duh, Dek
Say no to ikut-ikutan ya, Girls. Be your self!
Advertisement
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
7 Inspirasi Fashion a la Coachella yang Cocok buat Gaya Sehari-Hari Kamu
Serba-Serbi Cewek Alumnus Biologi: Inilah 8 Alasan Mengapa Cewek Alumnus Biologi adalah Calon Istri Idaman yang Layak Diidamkan
Kepada Kamu yang Perlahan Menjauhiku
Cewek yang Bikin Klepek-klepek Cowok? Cewek yang Murah Senyum, dong!
Pesan Penting Untuk Para Cewek yang Memutuskan Berjilbab. Biar Jilbab Nggak Hanya Sekedar Jadi Fashion
Subscribe to:
Posts (Atom)