Pages

Prediksi Gaya Berpakaian di 2018 Ini Perlu Kamu Tahu Sekarang Juga!

Hidup di tengah pasar yang fluktuatif, pasar tren juga selalu jadi bahan sorotan setiap tahunnya. Setelah pameran busana-busana terbaru yang segar di ajang Jakarta Fashion Week, banyak pengamat yang mengikuti perkembangan mode yang akan menjadi tren di tahun depan. Beberapa ada yang sudah booming di tahun ini dan ternyata tetap hidup di sepanjang tahun 2018.

Biar tak ketinggalan, yuk dilihat sedikit ulasannya sambil menyiapkan budget untuk melengkapi outfit kita.

1. Floral Prints

Sepertinya tren memang selalu kembali ke masa sebelumnya, termasuk tren floral prints ini yang tahun 60-an dikenakan artis-artis hingga kawula muda. Kini, floral prints akan masuk lagi, siapkan outfit kita, yuk. Jangan lupa sisihkan budget juga biar tabungan kita nggak bolong.

2. Warna Lavender

Para kaum milenial tahu betul, kalau tahun ini tren fashion-nya adalah warna-warna minimalis dan mengarah ke black & white, but tahun depan diprediksi warna lavender dan warna-warna kalem bakal mendominasi. So, kita bisa bongkar-bongkar dulu nih, siapa tau masih ada outfit kita yang udah lama bisa dipakai lagi dan dipadupadankan dengan pernik lucu. Low budget ya, guys!

3. Casual Outfit

Pakaian-pakaian kasual memang lagi booming hingga saat ini. Saking trennya, tak sedikit entrepeneur muda yang terjun dalam pasar lokal karena yakin tren ini masih banyak bisa dieksplor. Selain nyaman dikenakan, pakaian kasual bisa mudah di mix & match. Prediksi ini juga diungkapkan oleh pendiri salah satu perusahaan pasar fashion dalam ajang JFW 2018.

4. Tas Rotan

Sebenarnya, tas rotan sendiri sudah lama diprediksi akan kembali jadi tren. Tas yang mudah dipadankan dengan berbagai outfit ini, pertama kali populer tahun 70-an oleh seorang aktris pada musim panas. Nah, untuk tahun depan, beberapa label ternama juga sudah siap meluncurkan tas rotan andalan mereka. Eits, ternyata Raisa Andriana sudah memakainya beberapa waktu lalu, lho.

5. Sandal Rata

Yap, sandal rata yang belakangan ini digandrungi kawula muda diprediksi menjadi tren sepanjang tahun 2018. Bahkan pada salah satu show, sandal karung ini diperkenalkan oleh salah seorang desainer ternama.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Punya Kebiasaan Pakai Model Baju yang Sama Setiap Hari? Selamat, Kamu Calon Orang Sukses!
Agar Kesan Selengean dan Urakan Menghilang, 5 Tips Outfit untuk Pria Rambut Gondrong Perlu Kamu Terapkan
Berhijab atau Tidak, Inilah 9 Gaya Berpakaian Yang Pas Untukmu Calon Ibu-ibu Muda
Orang Ratusan Tahun Lalu Sudah Meramal Kehidupan Kita Lewat Lukisan dan Ternyata Benar Jadi Nyata
Inspirasi Gaya Berpakaian Lucu Untuk Cewek Berkacamata yang Bisa Bikin Siapapun Jadi Cinta.

Pomelo Fashion ingin jadi e-commerce pecinta fashion jalanan

E-commerce merupakan salah satu sektor bisnis yang bertumbuh dengan cepat di Thailand berkat pentetrasi internetnya yang meningkat. Sementara itu, para pemuda di Thailand semakin tertarik membeli pakaian yang dengan desain bagus dan fashionable. Pomelo Fashion, startup e-commerce yang berbasis di Bangkok, mencoba untuk memanfaatkan dua tren ini.

BERITA TERKAIT
Rhenald Kasali soroti perubahan era digital dalam buku barunya
Penjualan perlengkapan sekolah di Tokopedia naik drastis
Gelar workshop e-Smart IKM, Kemenperin ingin industri kecil manfaatkan e-commerce

Berasal dari Bangkok, Pomelo Fashion merupakan merek fashion wanita online baru yang tidak memiliki toko fisik. Startup ini berfokus pada tren fashion high-street dari Tokyo, Hong Kong, Seoul, dan menawarkannya untuk masyarakat Thailand. Pomelo Fashion menyebut dirinya sebagai Topshop-nya Asia Tenggara.

Berawal sebagai klien Lazada sebelum meluncurkan e-retailer-nya sendiri, Pomelo Fashion didirikan oleh tiga sekawan: David Jou, Win Thanapisitikul, dan Casey Liang. Setelah lima bulan mempersiapkan proyek peluncurannya, situs ini akhirnya diluncurkan bulan lalu.

Membawa tren fashion internasional ke Bangkok

Agar bertahan di pasar e-commerce yang penuh persaingan, Pomelo Fashion bekerjasama langsung dengan pemasok untuk memastikan produknya mempunyai kualitas yang harus dimiliki tren fashion saat ini. Pomelo juga mempunyai desainer sendiri yang mengamati tren fashion di New York dan Seoul dan mengadaptasinya ke pasar Thailand ketika diperlukan. Tiap produk di situs ini dipilih oleh tim Pomelo.

Pengalaman berbelanja online yang lebih baik

"Berbelanja pakaian secara online harus lebih baik dari berbelanja secara offline," kata Casey. Pomelo mengikuti prinsip ini untuk membuat pelanggan senang.

Untuk pemesanan di wilayah Bangkok, barang yang dipesan oleh pelanggan sebelum jam 3 sore akan diantarkan pada hari itu juga. 90 persen untuk wilayah sisanya menerima barang dalam dua hari.

Pomelo juga menambahkan produk baru setiap hari Senin yang membangun reputasi Pomelo sebagai situs yang 'up-to-date'. Hal ini juga dapat mendorong pelanggan untuk sering memeriksa situs ini untuk melihat barang baru.

Konten sosial

Ada banyak online shopping melalui Facebook (F-commerce) di Thailand, bagaimanapun juga kebanyakan dari mereka adalah 'informal shopping', yang berarti bahwa pembeli menulis pesanannya di wall Facebook atau mengirim pesan di Facebook kemudian pergi ke bank untuk mentransfer uang dan mengirim bukti pembayaran kepada penjual. Pomelo ingin menawarkan cara berbelanja yang lebih menarik bagi pelanggan sembari memanfaatkan kepopuleran media sosial. Perusahaan ini secara teratur membuat foto dan video untuk halaman Facebook dan Instagram-nya, dan melakukan banyak promosi melalui channel tersebut. Saat ini, 90 persen pengunjung situsnya berasal dari Facebook.

Nantinya, Pomelo berniat memasukkan lebih banyak elemen sosial pada situs resminya, seperti profil pengguna dan mekanisme upvoting.

Pomelo ingin membangun citra mereknya sebelum bekerjasama dengan investor.

Langkah Pomelo selanjutnya adalah meluncurkan Pomelo Fashion di Singapura beberapa bulan ke depan. Saat ini, Pomelo belum mempertimbangkan kerjasama apapun karena ingin bertumbuh sendiri terlebih dahulu.

Artikel ini pertama kali muncul di Tech in Asia Indonesia [ega]

Permintaan Sepatu Fashion Tumbuh 20% di Dalam Negeri

Kapanlagi.com - Permintaan sepatu fashion dan kulit di dalam negeri tumbuh sekitar 20% per tahun yang bisa digarap industri sepatu nasional khususnya industri kecil dan menengah (IKM).

"Pertumbuhan permintaan sepatu fashion di Indonesia sekitar 20 persen yang bisa dimanfaatkan pemain sepatu lokal," ujar Ketua Asosiasi Persepatuan Indonesia (Aprisindo) Non-sport dan UKM, Yongki Komaladi di Jakarta, Minggu (15/4).

Ia mengatakan, berbeda dengan negara tujuan ekspor utama produk sepatu Indonesia seperti Uni Eropa dan Amerika Serikat yang menyukai sepatu kets atau sport. Konsumen di dalam negeri justru lebih banyak menggunakan sepatu casual, fashion, yang terbuat dari kulit.

Peluang pasar itu harus dimanfaatkan IKM sepatu di dalam negeri dengan membuat sepatu yang memperhatikan kualitas, desain, kemasan, dan pelayanan.

"Saat ini pasar sepatu di Indonesia yang besar itu menjadi incaran negara lain, yang terlihat dari berdatangannya merek sepatu (casual dan fashion) dari Malaysia, Singapura, Vietnam, dan Cina," ujar Yongki yang juga pengusaha sepatu fashion.

Ia melihat kelemahan industri sepatu fashion dan casual di Indonesia adalah kurangnya promosi terhadap merek sendiri. Sedangkan sepatu dari negara lain, promosinya sangat kuat di Indonesia.

Ia melihat dalam hal ini pemerintah perlu memberi bantuan terutama industri kecil sepatu agar bisa tampil di berbagai pameran yang difasilitasi pemerintah untuk mempromosikan merek mereka.

"Produsen sepatu lokal sebenarnya memiliki kemampuan yang bagus, namun seringkali desainnya hanya menyontek dari barang yang laku tanpa menciptakan ciri khas sendiri," ujarnya.

Menurut Yongki, untuk bisa bersaing di pasar domestik, bahkan ekspor, industri sepatu casual atau fashion harus bekerjasama dengan perancang mode agar desain sepatunya berkembang.

"Memang mahal, tapi setidaknya desain sepatu di Indonesia berkembang tidak itu-itu saja, seperti sepatu Cina yang beredar di Indonesia yang desainnya itu saja, sehingga kini pasarnya mulai jenuh," ujarnya.

Ia mengatakan juga bahwa Aprisindo akan membuat program untuk membantu pengembangan sentra IKM sepatu kulit di Cibaduyut (Jawa Barat) dan Tanggulangin (Jawa Timur) akan bisa bermain di pasar yang lebih luas.

Sampai saat ini produksi dan ekspor sepatu di Indonesia masih didominasi sepatu olahraga (sport). Pada 2006 dari ekspor sepatu sekitar US$1,6 miliar, sekitar 70% diantaranya dari sepatu sport baik sisi jumlah maupun nilai ekspornya. (*/bun)

Permainan Warna dan Motif Ralph Lauren di New York Fashion Week 2014

KOMPAS.com - Musim lalu, Ralph Lauren mengajak para pengunjung New York Fashion Week 2013 melihat sisi romantis negara Rusia. Dan di panggung NYFW Spring /Summer 2014 kali ini, Ralph menghadirkan busana yang bernuansa mewah, elegan yang simpel dan dilengkapi dengan aksesori beludru. Ia juga banyak menggunakan teknik grafis preposisi sebagai motif-motif busananya.

Ralph yang meluncurkan 52 koleksi terbarunya ini membagi keseluruhan karyanya dalam beberapa chapter dan tema. Awalnya, koleksi busana yang muncul sebagian besar didominasi dengan warna-warna gelap hitam dan putih. Di sini, ia banyak bermain dengan teknik grafis seperti garis, kotak-kotak, dan juga motif bunga. Ia juga terlihat menciptakan ilusi monokromatik dalam pakaiannya.

Uniknya, total look yang diciptakannya terkesan mirip seperti seragam sekolah. Desain lain yang dihadirkannya antara lain, mantel motif bunga, jaket peplum pinstripe dan busana bertumpuk tiga yang berbeda motif tiap bagiannya.

Di segmen kedua, busananya jauh lebih berani dan menantang dengan penggunaan bahan berwarna terang. Meski gaun-gaunnya di segmen ini terlihat lebih sederhana seperti strapless, sleeveless mini dress,one shoulder dress berbahan sutera namun warna-warna shocking seperti pink, oranye, biru, hijau, merah, dan kuning neon ini membuat gaunnya terlihat lebih istimewa dan bergairah. Tambahan ruffles sebagai detail di dada, tangan dan bawah gaunnya terlihat lebih playful dan feminin.

Selain gaun, koleksi warna cerah ini juga diciptakan dalam cutting busana yang lebih formal. Misalnya blazer, coat, rok mini, dan blus.

Tak ketinggalan ia juga menghadirkan busana putih yang bersih. Baju-baju putih ini diwujudkan dalam bentuk gaun mini, jaket, ruffles dress, jas putih formal, dan celana panjang.

Perkembangan Trend Fashion di Indonesia

Jika berbicara mengenai trend fashion di Indonesia, pastinya tidak terlepas dari nama-nama perancang busana dan juga peristiwa yang terjadi pada masa perkembangan trend fashion di Indonesia. Trend fashion merupakan mode pakaian atau perhiasan yang populer selama waktu tertentu. Istilah fashion sering digunakan dalam arti positif yaitu sebagai sinonim untuk glamour, keindahan dan gaya atau style yang terus mengalami perubahan dari masa ke masa. 

Selain itu, trend fashion juga berfungsi sebagai refleksi dari status sosial dan ekonomi yaitu fungsi yang menjelaskan tentang popularitas. Fashion atau mode semakin menjadi industri yang menguntungkan di dunia internasional sebagai akibat dari munculnya rumah-rumah mode terkenal di dunia dan majalah fashion.

Trend fashion sebagian besar didorong oleh perancang busana yang membuat dan menghasilkan pakaian. Dalam hal ini istilah Bisnis Fashion akan digunakan dalam arti bisnis yang berhubungan dengan pakaian modis atau pakaian sebagai industri kreatif yang diciptakan dan diproduksi oleh perancang busana.

Tidak ada yang dapat menyangkal bahwa karya perancang busana memiliki kontribusi besar untuk industri garmen, karena saat ini para pengusaha garmen akan perlu menggunakan keahlian para desainer untuk selalu up to date agar tidak ketinggalan dengan trend fashion yang lagi booming.

Awal perkembangan trend fashion di Indonesia, sangat dipengaruhi oleh budaya Eropa dan Asia terutama Busana Korea yang sudah terjadi belakangan ini. Trend fashion di Indonesia telah berkembang dengan baik dalam sejarah. Sejak munculnya Non Kawilarang dan Peter Sie.

Dalam perkembangan awalnya, trend fashion di Indonesia cenderung meniru gaya barat baik itu dalam bahan yang digunakan maupun dalam desain. Secara usia, orang tua di Indonesia umumnya lebih nyaman dengan kostum tradisional seperti kebaya, terutama untuk menghadiri acara khusus, berbeda dengan usia muda yang lebih sering tampil dengan mode gaya barat atau gaya busana korea. Sejak saat itu busana tradisional secara harmonis berkembang sama baiknya dengan desain gaya barat hingga saat ini.

Perkembangan trend fashion di Indonesia didorong oleh beberapa faktor yaitu Media Massa, Dunia Entertainment, Dunia Bisnis, dan Internet. Hal ini akan membuat para desainer lebih mudah mengakses dan mengetahui tentang trend fashion yang sedang populer untuk menciptakan variasi dalam fashion.

Media Massa

Tidak dapat dipungkiri dampak dari media massa terhadap masyarakat, termasuk trend fashion. Media massa selalu menyajikan informasi termasuk, informasi seputar dunia fashion. Melalui kedua media ini, trend fashion seakan disosialisasikan kepada masyarakat dan itulah trend fashion yang harus diikuti. Masyarakat sudah tentu melihat trend fashion yang ditampilkan dalam setiap acara di televisi.

Dunia Entertainment

Dunia Entertainment merupakan salah satu faktor yang sangat besar dalam menyebarluaskan trend fashion kepada masyarakat. Para selebritas yang selalu muncul di berbagai media dan menjadi idola, selalu berganti mode busana mengikuti trend fashion. Hal ini bisa menjadi penyebab masyarakat untuk mengikutinya. Sudah menjadi hukum alam jika sang idola mengikuti trend fashion tertentu bahkan juga bisa menjadi trendsetter, pasti akan diikuti oleh masyarakat.yang menjadi penggemar mereka.

Bisnis

Dunia bisnis juga merupakan salah satu faktor berkembangnya trend fashion di Indonesia. Mengingat dari banyaknya permintaan di pasar terkait dengan trend fashion yang sedang berkembang. Demi mendapatkan keuntungan, para penjual berlomba memanfaatkan trend fashion yang sedang populer untuk menarik para pembeli. Dengan menambahkan imajinasi mereka dalam merancang busana, trend fashion akan dengan mudah berkembang luas. Ibarat bola salju, langkah ini juga diikuti oleh penjual busana yang lainnya.

Internet

Internet juga menjadi faktor penyebarluasan trend fashion. Tentu saja informasi mengenai trend fashion terbaru akan cepat menyebarluas di masyarakat

Pada tahun 2000-an banyak nama - nama baru yang muncul sebagai desainer berbakat di Indonesia yang memiliki karakteristik tersendiri dan gayanya yang independen yaitu seperti Sally Koeswanto, Tri Handoko dan Irsan. Sementara yang lain membuat desain yang mengadopsi gaya barat seperti Edward Hutabarat dan Anne Avantie, yang mendedikasikan kreasi mereka dengan mendesain kostum tradisional dengan nama Blus Kebaya dan terdapat sentuhan modern. Dengan adanya kostum tersebut, membuat busana tradisional Indonesia terlahir kembali dan dicintai oleh kalangan muda sehingga mereka lebih menghargai seni tradisional.

Belakangan ini, sudah banyak media yang menyajikan beragam informasi menarik tentang dunia fashion di Indonesia. Perkembangan dunia fashion di Indonesia mengalami peningkatan di beberapa dekade terakhir. Hal ini didukung oleh berbagai sisi, baik itu dari sisi designer lokal yang kini semakin potensial, tingkat perekonomian yang membaik, sampai sektor ritel yang ikut serta mengalami perkembangan pesat.

Dalam perkembangan dunia fashion, pihak yang memegang peran penting adalah APPMI ( Asosiasi Perancang Pengusaha Mode Indonesia ) yang merupakan suatu pengaruh dalam perkembangan dunia fashion di Indonesia. Selain para pelaku APPMI, ada juga pihak - pihak yang bergerak dalam fashion retail dan eskpor. Mereka tentunya memiliki program tahunan, yaitu Fashion Tendance yang sudah diadakan sejak tahun 1993 hingga saat ini masih terus menjadi suatu acara festival tersendiri. Melalui Fashion Tendance biasanya akan menampilkan sebuah fashion show, dimana acara tersebut akan menampilkan prediksi trend fashion di tahun yang akan datang.

Jenis fashion yang paling cepat perkembangannya di dunia fashion yaitu adalah baju, karena baju lebih cepat pergantian modelnya dan juga merupakan item yang paling banyak dibeli oleh masyarakat di bandingkan dengan produk lainnya. Peringkat selanjutnya diikuti oleh tas, dan sepatu. Setiap orang tentunya memiliki pilihan baju lebih banyak di bandingkan tas dan sepatu.

Di tahun 2017 ini, pasti trend fashion akan terus berganti dan berkembang. Menurut beberapa ahli terkait fashion, mereka memprediksikan fashion yang akan booming di tahun 2017 yaitu seperti Adroit, Aliance, Veracious, dan BIometics.

Adroit adalah trend fashion yang merupakan pakaian celana pendek dengan warna yang mencolok seperti warna orange, biru, ungu, dan putih polos. Model ini banyak digemari oleh para remaja jaman sekarang, karena warnanya yang menarik dan juga mencolok.
Trend fashion yang diprediksi akan paling banyak digemari ditahun 2017 ini adalah Aliance. Model dari fashion ini umumnya warna polos dan model simple dengan konsep membawa pakaian adat tradisional dari beberapa daerah. Model fashion ini juga cocok digunakan untuk gaun atau baju pengantin dan juga baju pesta.
Veracious merupakan trend fashion yang mengusung soal baju primitive atau tradisional dengan unsur yang monoton dan juga tidak terlalu ramai dengan hiasan atau pernak-pernik. Model fashion ini dapat diaplikasikan dengan mencari baju tradisional daerah dan dipadukan dengan warna warna pastel maupun warna warna yang cerah.
Biometics adalah trend fashion yang mengusung warna hijau atau hijau lumut, karena trend fashion ini mendukung untuk gerakan bumi hijau. Model fashion dengan konsep biometics umumnya simple dan lebih banyak model kaos baik oblong maupun polo shirt.

sumber:

https://asti46.wordpress.com/artikel-terkait/perkembangan-trend-fashion-indonesia/

http://serba-serbi-dunia-fashion.weebly.com/perkembangan-dunia-fashion.html

https://indonesiana.tempo.co/read/89711/2016/09/21/jaketpesan/prediksi-trend-fashion-2017

Perjalanan Fashion dari Masa ke Masa

Cantik adalah kata yang tidak pernah lepas dari seorang wanita. Memberikan pesona agar menjadi cantik dan menarik bagi orang yang melihatnya. Saat ini menjadi cantik pun bukan sesuatu yang sulit atau tidak mungkin. Dari banyak cara, wanita dapat membuat dirinya menjadi cantik dengan memperhatikan busana yang dipakainya. Dahulu busana merupakan kebutuhan primer belaka. Seiring dengan berkembangnya dunia industri, hiburan, informasi dan teknologi, gaya berbusana menjadi media untuk menunjukkan eksistensi seseorang dalam komunitasnya. Dengan mengikuti gaya busana tertentu, seseorang bisa menunjukkan jati dirinya. Hal ini menunjukan bahwa saat ini gaya berbusana sudah menjadi bagian dari gaya hidup seseorang.

Gaya berbusana (fashion) dalam penjelasannya, selalu mengalami perubahan. Perubahan yang terjadi tersebut berlangsung lebih pesat dari aspek - aspek lain seperti bidang lain dalam aktifitas manusia (seperti bahasa, pemikiran dan lain-lain). Fashion mungkin saja berbeda dalam satu kelompok masyarakat tergantung pada usia, kelas sosial, generasi, pekerjaan dan letak geografis juga bergantung pada waktu. Contohnya bila seseorang yang sudah berusia lebih tua berpakaian layaknya orang yang lebih muda, orang tersebut akan terlihat aneh dimata kelompok usia tua maupun muda. Dari fashion juga menggambarkan sebuah simbolik bagi setiap golongan individu. Menunjukan beberapa kalangan, seperti golongan anak anak, remaja, dewasa dan orang tua. Maraknya fashion di setiap kalangan,semakin membuat aksesibilitas fashion bergerak ke seluruh penjuru dunia yang akhirnya berlomba lomba menciptakan sesuatu yang baru dan terkini untuk dipamerkan, diproduksi dan akhirnya dipasarkan pada masyarakat. Membuatsesuatu yang baru dan unik, ditunjang dengan desain yang berwawasan. Mengikuti arah gerak fashion disetiap tahunnya.

Pengertian fashion sendiri adalah suatu istilah untuk menggambarkan gaya yang dianggap lazim pada satu periode waktu tertentu (Wikipedia, 2010). Biasanya gaya yang dimaksud, cenderung fokus ke gaya berpakaian masyarakat pada periode waktu itu. Dalam perkembangannya, fashion juga merambah pada bidang lain selain pakaian, aksesoris, gaya hidup, tatanan rias wajah dan rambut. Bahkan trend fashion juga merambah pada perangkat teknologi (hp, televisi, dll) dan otomotif (mobil).

Trend di industri fashion selalu berubah setiap saat dan biasanya punya durasi yang biasanya relatif sebentar. Setiap hari selalu ingin memakai pakaian yang berbeda dan sangat ingin tampil trendy dan stylish. Karena itu tidak ada salahnya melirik sekilas perjalanan fashion untuk mengetahui sejarahnya. Fashion dimulai dari tahun 1920. Pada dekade inilah awal dunia fashion. Tahun ini merupakan awal kebangkitan kaum wanita mencapai kebebasan dan kemerdekaannya. Di dekade sebelumnya, pakaian ala Cinderella dengan rok super megar dengan pinggang ekstra ketat, menyiksa kaum wanita, karena itulah mulai tahun '20an baju tersebut ditinggalkan. Tahun 1920 merupakan abad baru ketika dunia fashion terlahir kembali dengan pandangan yang berbeda. Inovasi terbaru muncul dari desainer dunia, seperti Coco Chanel yang menyuguhkan potongan, warna, serta gaya yang mementingkan karakter seorang cewek. Dari sinilah dunia fashion mulai berkibar.

Memasuki tahun 1930an, perkembangan fashion sedikit lambat hingga akhirnya memasuki perang dunia kedua (1940-1946). Dari yang tadinya hanya bersifat fungsional, sebuah pakaian juga punya sisi estetik atau sisi 'cantik'. Dunia di luar fashion pun punya pengaruh hebat. Terutama dunia film di awal tahun '50an hingga '60an. Beberapamovie star menjadi panutan di dunia fashion bahkan menjadi icon, seperti Marlene Dietrich dengan baju androginy-nya. Di era ini, desainer dunia banyak melakukan inovasi. Dari London, Mary Quant dengan rok mininya dan Barbara Hulanicki dengan gaya street wear remaja London. Dari Amrik ada James Galanos dengan baju fitted dan Rudi Gernreich dengan baju - baju unisex. Di Paris dikenal Yves Saint Laurent dengan gaya tailoring buat para wanita, Pierre Cardin dengan baju space-nya dan Emmanuel Ungaro dengan fashion couture-nya.

Berkembangnya zaman memang bikin dunia fashion juga terus berkembang. Dan tidak menutup kemungkinan fashion terdahulu dirasakan kembali. Di Indonesia memasuki era 60-70an dirasa sangat kental dengan dimensi politis di berbagai aspek kehidupan masyarakat. Dunia fashion juga terkena imbasnya. Akhir tahun 1960-an terasa sekali arus pengaruh Barat yang membanjir sesudah era Presiden Soekarno. Di saat itulah, industri fashion mulai tumbuh. Segala sesuatu yang berbau Barat. Seperti yang pernah terjadi pada tahun 70an, tren fashion saat itu adalah celana dengan potongan bootcut yang dipakai hampir oleh setiap anak muda pada masa itu. Sedangkan tahun 80an, musimnya baju - baju wanita dengan bahu tinggi tegap yang diakibatkan oleh tembelan busa yang tebal, rambut keriting mengembang, dan lagi-lagi trend seperti ini dianut oleh hampir setiap perempuan penggemar fashion (pada masa itu). Sempat pula di tahun 90an kena musim baju kerja maskulin dengan blazer hitam kaku, celana hitam, hem putih, dan tentunya sepatu hitam. Tren baju kerja seperti itu sempat hits dan banyak orang yang mengikuti trend seperti itu.

Dan pada tahun 2000an. Sekarang, trend fashion lebih mentolerir pada tren yang namanya selera pribadi. Saat ini, setiap orang bebas mengapresiasi dirinya sesuka hati. Tidak perlu mengikuti trend yang populer hanya untuk mencapai kata keren. Karena saat ini, definisi keren itu sudah mulai absurd. Setiap orang dibebaskan untuk memilih genrefashionnya sendiri. Seperti ada yang bergaya ala Harajuku, Bohemian, Gothic, Maskulin, Feminin, terserah sesuai setiap kesenangan perindividualisnya. Semua individu punya pilihan. Ada seseorang suka bergaya casual, cuek, konservatif, semua itu pilihan dari setiap individualisnya, orang lain pun tidak bisa menggangu gugat (asal tidak bertentangan dengan norma masyarakat setempat). Memakai skinny jeans, bootcut, baggy, khaki, apapun diterima pada abad ini. Sampai model rambut pun sekarang tidak seseragam dulu. Saat ini dengan penataan rambut lurus, ikal, keriting, dengan warna yang berwarna - warni sesuai keinginannya. Semua style yang dipakai benar benar sesuai dengan kepribadian masing masing.

Fashion pada abad ini memang sangat memberikan ruang dan mengapresiasi pada aktualisasi diri tiap individu. Trend fashion internasional mulai melirik budaya lokal tiap negara dan mengambil aksen etnik untuk memperkaya rancangannya. Begitu juga designer lokal yang berani melawan arus dengan tidak selalu mengikuti trend fashion di mancanegara, tapi lebih memilih untuk mengeskploitasi kekayaan budaya lokal, demi sesuatu yang terkini dengan sesuatu yang unik dan menciptakan fashion yang lebih eksploratif. Kini trend fashion di Indonesia berkembang sangat pesat walaupun masih terpengaruh oleh fashion internasional karena busana yang dikenakan memang busana modern, yang awalnya dari Barat. Kini banyak ditemukan event pagelaran busana di hotel - hotel ternama dalam berbagai kesempatan, namun karya yang ditampilkan tidak selalu dari luar, justru datang dari desainer lokal papan atas dengan karya nasional yang tidak kalah mutunya dengan desainer asing. Dengan memanfaatkan sumberdaya dalam negeri Indonesia yang kaya budayadi setiap daerahnya. Kebaya, songket, batik, kain tenun dan endek termasuk kain hasil budaya setiap daerah di Indonesia, kain kain tersebut dapat dipakai menjadi bahan baku yang tidak kalah dengan bahan-bahan dari luar, kain kain tersebut adalah kain khas Indonesia. Mengangkat bahan tersebut menjadikan sesuatu yang berbeda dengan fashion lainnya. Menunjukan kreatifitas fashion, dengan sesuatu yang berbeda dan dipamerkan, kemudian diperagakan / fashion show di depan pengamat fashion.

Arti Fashion Show sendiri adalah sebuah pentas seni peragaan dari perkembangan dunia fashion di Indonesia. Kegiatan ini menghadirkan perkembangan fashion, bisnis, dan pendidikan yang terbaru dari industri fashion dan tekstil khususnya di Indonesia. Kegiatannya meliputi pameran, seminar, dan fashion show. Biasanya pameran fashion akan memperlihatkan produk garmennya, tekstil dan aksesori yang fashionable dan berkualitas. Seminar dengan topik yang berhubungan dengan fashion, garmen, dan tekstil menjadi salah satu bagian dari kegiatan yang diminati banyak insan fashion. Peragaan busana para desainer di Indonesia, menampilkan koleksi gaun malam, contemporary outfits, busana muslim dan busana etnik Indonesia. Para desainer yang akan menampilkan hasil rancangannya di dalam acara tertentu mempunyai tujuan tersendiri yaitu untuk membujuk para insan fashion agar semakin berminat dengan hasil rancangannya itu. Dan selama ini selalu berupaya semakin menunjukan hasil karya mereka yang nantinya bergerak di dalam negeri ataupun luar negeri (internasional).

Sumber:http://digilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-16055-Chapter1-pdf.pdf

Perempuan Berjilbab Antara Agama dan Fashion

Kasus:

Ketika berjilbab menjadi suatu trend fashion dikalangan masyarakat.

Analisis:

Islam pada dasarnya menganjurkan umatnya untuk menjaga, memelihara dan menutup auratnya terutama bagi kaum perempuan. Biasanya, menutup aurat dilakukan dengan menggunakan pakaian yang sopan dan layak serta dapat menutupi seluruh bagian anggota tubuh dari ujung kepala hingga ujung kaki terkecuali muka dan kedua telapak tangan, menggunakan jilbab hingga menutupi dada dan menggunakan pakaian yang dapat menutupi bentuk atau lekuk tubuh. Berjilbab merupakan salah satu ciri khas dari ajaran agama Islam yang digunakan khusus bagi kaum muslimah. Cara berpakaian seperti ini lah yang membentuk citra diri Islam dalam masyarakat dan menjadikannya suatu identitas diri akan eksistentsi agama Islam dalam masyarakat luas. Hal ini dilakukan selain untuk menutup aurat juga bertujuan untuk membangun ahlak yang mulia sesuai dengan ajaran Islam yang syari.

Namun, seiring dengan perkembangan zaman yang semakin modern telah terjadi pergeseran makna akan penggunaan jilbab bagi kaum muslimah dalam Islam. Hal ini dikarenakan masuknya pengaruh modernisasi dari negara luar khususnya dari negara bagian Timur yang rata-rata penduduk muslim wanitanya menggunakan jilbab dan sekarang menjadi kiblat bagi kaum muslimah yang menggunakan jilbab. Dimana tujuan utama berjilbab bukan lagi untuk menutupi aurat, tetapi dijadikan suatu trend fashion baru dikalangan masyarakat. Fashion merupakan sebuah gaya atau tren yang mencakup penampilan.

Hal tersebut dapat terlihat dari cara penggunaan jilbab yang banyak dilakukan sekarang ini, dimana mengenakan jilbab hanyalah sebatas menutupi kepala saja dengan bentuk-bentuk balutan kerudung yang unik bahkan rumit. Fenomena fashion seperti ini menjadi sangat populer dikalangan para pengguna jilbab yang sekarang disebut dengan hijabers. Hijabers seperti yang dijelaskan sebelumnya adalah sebuah trend fashion terbaru yang saat ini sangat poluler diberbagai kalangan. Hijabers terkenal dengan gayanya yang unik, menggunakan jilbab dengan berbagai jenis model dan memodifikasikannya dengan mengenakan pakaian, sepatu dan aksesoris yang membuatnya terlihat semakin fashionable.

Hijabers menjadi begitu sangat terkenal dan telah membentuk suatu komunitas baru dalam masyarakat yang disebut Komunitas Hijab khususnya di Indonesia. Komunitas adalah sekumpulan orang yang memiliki tujuan dan kepentingan yang sama, atau pun hobi atau kesukaan yang sama. Komunitas hijab ini merupakan suatu komunitas yang dimana didalamnya terdapat sekumpulan muslimah yang mengaplikasikan cara menggunakan hijab atau kerudung dengan gaya yang unik dan mengikuti trend, supaya terlihat lebih modis. Faktanya hampir di setiap kota di Indonesia apalagi di kota-kota besar seperti Jakarta, Bandung, Semarang dan Surabaya terdapat ratusan Komunitas Hijab yang terkumpul dalam satu kota. Belum lagi di kota-kota kecil seperti Purwokerto pun Komunitas Hijab telah menjamur membangun komunitas-komunitas hijaber tersendiri.

Karena keunikannya itu lah, hijab fashion ini menjadi begitu pesat perkembangannya. Hal ini dapat terlihat jelas dengan adanya pertumbuhan toko-toko baju baru yang menyediakan berbagai macam jenis pakaian dan kerudung dengan motif-motif yang beragam. Belum lagi para hijabers yang berkeliaran di jalan. Sebagai contoh di kampus FISIP Unsoed sendiri banyak perempuan berjilbab yang mengaplikasikan fashion hijab ini dengan gaya yang unik dan modis.

Namun, yang perlu dipertanyakan tentang hijabers ini adalah sesuai atau tidaknya cara penggunaan kerudung yang mereka gunakan dengan nilai-nilai yang ada dalam ajaran agama Islam dan apa yang menjadi tujuan utama dalam penggunaan jilbab tersebut. Jika dilihat dari sudut pandang agama, Islam memang menganjurkan umat perempuannya untuk menggunakan jilbab, namun penggunaan jilbab yang diajarkan dalam Islam yakni menggunakan jilbab sampai menutupi dada dan tidak menyerupai bentuk tubuh. Sedangkan jika dilihat dari cara berpakaian hijabers, jilbab yang dikenakan hanya sebatas menutupi kepala saja hingga kehadiran para hijabers mendapat respon negatif dari masyarakat luas. Namun, mereka menyangkalnya dengan meyakini diri mereka sendiri bahwa apa yang mereka kenakan tetap menutupi aurat dengan gaya yang fashionable dan tetap  sesuai dengan syariat agama.

Kini, jilbab bukan lagi sesuatu yang dapat dikatakan sulit untuk menggunakkannya karena makna esensi dari penggunaan jilbab itu telah tergeser yakni telah menjadi trend fashion. Esensi penggunaan jilbab saat ini tidak hanya dipandang dari sudut agama saja, namun dilihat dari sisi fashion yang unik dan modis. Selain terjadi pergeseran dalam bentuk penggunaan akan jilbab, dampak lain yang terjadi dalam masyarakat adalah mulai tergesernya citra diri perempuan berjilbab. Saat ini perempuan berjilbab dengan gaya yang modis (hijabers) secara perlahan telah mengubah konstruk masyarakat tentang perilaku atau kebiasaan yang dilakukan perempuan berjilbab dan membedakan antara penggunaan jilbab yang sewajarnya atau biasa saja dengan yang bergaya modis. Hal ini dapat terlihat dari bagaimana para perempuan berjilbab atau para hijabers berperilaku dalam lingkungan masyarakat, ditambah lagi dengan adanya komunitas-komunitas hijab yang memberikan wadah bagi mereka supaya tetap eksis didalam masyarakat.

Dahulu, perempuan berjilbab lebih dipandang masyarakat sebagai sosok yang rajin beribadah, namun sekarang tidak lagi demikian. Sebagian besar masyarakat saat ini beranggapan bahwa hijabers hanyalah dampak dari mode fashion, mengenakan jilbab hanya untuk mengikuti trend saja bukan lagi karena alasan yang berdasarkan agama. Hal lain yang mendukung konstruk masyarakat menjadi seperti itu adalah dari perilaku hijabers yang saat ini lebih sering terlihat di mall-mall atau di cafe-cafe bukan lagi ditempat ibadah. Selain itu, perilaku konsumtif yang melekat pada hijabers juga semakin mendukung pergeseran makna akan perempuan berjilbab. Menghilangkan citra perempuan berjilbab yang sederhana dan tidak melebih-lebihkan sesuatu.

Dari pembahasan contoh kasus diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa kini agama tidaklah menjadi hal yang begitu sakral, dalam artian ketika fashion telah mengambil alih simbol-simbol dalam agama yang seharusnya menjadi identitas dari penerapan nilai dan ajaran agama itu sendiri, hakekat ajaran agama menjadi lebih terbelakang. Dalam hal ini, agama membawa suatu perubahan sosial dalam masyarakat baik bersifat positif atau negatif sekalipun. Karena pada dasarnya agama memiliki beberapa fungsi yang dijalankan dalam masyarakat. Fenomena hijab fashion ini jika dilihat dari perspektif fungsional merupakan salah satu dampak keagamaan yang diberikan ke sistem sosial yang ada. Dan seharusnya agama bisa meningkatkan kontrol terhadap perilaku individunya apalagi pada kaum Islam yang begitu menunjukan identitas ke Islamannya atau bahkan fanatik.

Daftar Pustaka:

Baker, Abu. 1996. Islam dalam Perspektif Sosiologi Agama. Titian Ilahi Press.

Achmad Zainal. 2008. Agama dalam Perspektif Sosiologis.

Damar Iradat. 2012. Perempuan Berjilbab dalam Balutan Agama dan Fashion.