Pages

Perjalanan Fashion dari Masa ke Masa

Cantik adalah kata yang tidak pernah lepas dari seorang wanita. Memberikan pesona agar menjadi cantik dan menarik bagi orang yang melihatnya. Saat ini menjadi cantik pun bukan sesuatu yang sulit atau tidak mungkin. Dari banyak cara, wanita dapat membuat dirinya menjadi cantik dengan memperhatikan busana yang dipakainya. Dahulu busana merupakan kebutuhan primer belaka. Seiring dengan berkembangnya dunia industri, hiburan, informasi dan teknologi, gaya berbusana menjadi media untuk menunjukkan eksistensi seseorang dalam komunitasnya. Dengan mengikuti gaya busana tertentu, seseorang bisa menunjukkan jati dirinya. Hal ini menunjukan bahwa saat ini gaya berbusana sudah menjadi bagian dari gaya hidup seseorang.

Gaya berbusana (fashion) dalam penjelasannya, selalu mengalami perubahan. Perubahan yang terjadi tersebut berlangsung lebih pesat dari aspek - aspek lain seperti bidang lain dalam aktifitas manusia (seperti bahasa, pemikiran dan lain-lain). Fashion mungkin saja berbeda dalam satu kelompok masyarakat tergantung pada usia, kelas sosial, generasi, pekerjaan dan letak geografis juga bergantung pada waktu. Contohnya bila seseorang yang sudah berusia lebih tua berpakaian layaknya orang yang lebih muda, orang tersebut akan terlihat aneh dimata kelompok usia tua maupun muda. Dari fashion juga menggambarkan sebuah simbolik bagi setiap golongan individu. Menunjukan beberapa kalangan, seperti golongan anak anak, remaja, dewasa dan orang tua. Maraknya fashion di setiap kalangan,semakin membuat aksesibilitas fashion bergerak ke seluruh penjuru dunia yang akhirnya berlomba lomba menciptakan sesuatu yang baru dan terkini untuk dipamerkan, diproduksi dan akhirnya dipasarkan pada masyarakat. Membuatsesuatu yang baru dan unik, ditunjang dengan desain yang berwawasan. Mengikuti arah gerak fashion disetiap tahunnya.

Pengertian fashion sendiri adalah suatu istilah untuk menggambarkan gaya yang dianggap lazim pada satu periode waktu tertentu (Wikipedia, 2010). Biasanya gaya yang dimaksud, cenderung fokus ke gaya berpakaian masyarakat pada periode waktu itu. Dalam perkembangannya, fashion juga merambah pada bidang lain selain pakaian, aksesoris, gaya hidup, tatanan rias wajah dan rambut. Bahkan trend fashion juga merambah pada perangkat teknologi (hp, televisi, dll) dan otomotif (mobil).

Trend di industri fashion selalu berubah setiap saat dan biasanya punya durasi yang biasanya relatif sebentar. Setiap hari selalu ingin memakai pakaian yang berbeda dan sangat ingin tampil trendy dan stylish. Karena itu tidak ada salahnya melirik sekilas perjalanan fashion untuk mengetahui sejarahnya. Fashion dimulai dari tahun 1920. Pada dekade inilah awal dunia fashion. Tahun ini merupakan awal kebangkitan kaum wanita mencapai kebebasan dan kemerdekaannya. Di dekade sebelumnya, pakaian ala Cinderella dengan rok super megar dengan pinggang ekstra ketat, menyiksa kaum wanita, karena itulah mulai tahun '20an baju tersebut ditinggalkan. Tahun 1920 merupakan abad baru ketika dunia fashion terlahir kembali dengan pandangan yang berbeda. Inovasi terbaru muncul dari desainer dunia, seperti Coco Chanel yang menyuguhkan potongan, warna, serta gaya yang mementingkan karakter seorang cewek. Dari sinilah dunia fashion mulai berkibar.

Memasuki tahun 1930an, perkembangan fashion sedikit lambat hingga akhirnya memasuki perang dunia kedua (1940-1946). Dari yang tadinya hanya bersifat fungsional, sebuah pakaian juga punya sisi estetik atau sisi 'cantik'. Dunia di luar fashion pun punya pengaruh hebat. Terutama dunia film di awal tahun '50an hingga '60an. Beberapamovie star menjadi panutan di dunia fashion bahkan menjadi icon, seperti Marlene Dietrich dengan baju androginy-nya. Di era ini, desainer dunia banyak melakukan inovasi. Dari London, Mary Quant dengan rok mininya dan Barbara Hulanicki dengan gaya street wear remaja London. Dari Amrik ada James Galanos dengan baju fitted dan Rudi Gernreich dengan baju - baju unisex. Di Paris dikenal Yves Saint Laurent dengan gaya tailoring buat para wanita, Pierre Cardin dengan baju space-nya dan Emmanuel Ungaro dengan fashion couture-nya.

Berkembangnya zaman memang bikin dunia fashion juga terus berkembang. Dan tidak menutup kemungkinan fashion terdahulu dirasakan kembali. Di Indonesia memasuki era 60-70an dirasa sangat kental dengan dimensi politis di berbagai aspek kehidupan masyarakat. Dunia fashion juga terkena imbasnya. Akhir tahun 1960-an terasa sekali arus pengaruh Barat yang membanjir sesudah era Presiden Soekarno. Di saat itulah, industri fashion mulai tumbuh. Segala sesuatu yang berbau Barat. Seperti yang pernah terjadi pada tahun 70an, tren fashion saat itu adalah celana dengan potongan bootcut yang dipakai hampir oleh setiap anak muda pada masa itu. Sedangkan tahun 80an, musimnya baju - baju wanita dengan bahu tinggi tegap yang diakibatkan oleh tembelan busa yang tebal, rambut keriting mengembang, dan lagi-lagi trend seperti ini dianut oleh hampir setiap perempuan penggemar fashion (pada masa itu). Sempat pula di tahun 90an kena musim baju kerja maskulin dengan blazer hitam kaku, celana hitam, hem putih, dan tentunya sepatu hitam. Tren baju kerja seperti itu sempat hits dan banyak orang yang mengikuti trend seperti itu.

Dan pada tahun 2000an. Sekarang, trend fashion lebih mentolerir pada tren yang namanya selera pribadi. Saat ini, setiap orang bebas mengapresiasi dirinya sesuka hati. Tidak perlu mengikuti trend yang populer hanya untuk mencapai kata keren. Karena saat ini, definisi keren itu sudah mulai absurd. Setiap orang dibebaskan untuk memilih genrefashionnya sendiri. Seperti ada yang bergaya ala Harajuku, Bohemian, Gothic, Maskulin, Feminin, terserah sesuai setiap kesenangan perindividualisnya. Semua individu punya pilihan. Ada seseorang suka bergaya casual, cuek, konservatif, semua itu pilihan dari setiap individualisnya, orang lain pun tidak bisa menggangu gugat (asal tidak bertentangan dengan norma masyarakat setempat). Memakai skinny jeans, bootcut, baggy, khaki, apapun diterima pada abad ini. Sampai model rambut pun sekarang tidak seseragam dulu. Saat ini dengan penataan rambut lurus, ikal, keriting, dengan warna yang berwarna - warni sesuai keinginannya. Semua style yang dipakai benar benar sesuai dengan kepribadian masing masing.

Fashion pada abad ini memang sangat memberikan ruang dan mengapresiasi pada aktualisasi diri tiap individu. Trend fashion internasional mulai melirik budaya lokal tiap negara dan mengambil aksen etnik untuk memperkaya rancangannya. Begitu juga designer lokal yang berani melawan arus dengan tidak selalu mengikuti trend fashion di mancanegara, tapi lebih memilih untuk mengeskploitasi kekayaan budaya lokal, demi sesuatu yang terkini dengan sesuatu yang unik dan menciptakan fashion yang lebih eksploratif. Kini trend fashion di Indonesia berkembang sangat pesat walaupun masih terpengaruh oleh fashion internasional karena busana yang dikenakan memang busana modern, yang awalnya dari Barat. Kini banyak ditemukan event pagelaran busana di hotel - hotel ternama dalam berbagai kesempatan, namun karya yang ditampilkan tidak selalu dari luar, justru datang dari desainer lokal papan atas dengan karya nasional yang tidak kalah mutunya dengan desainer asing. Dengan memanfaatkan sumberdaya dalam negeri Indonesia yang kaya budayadi setiap daerahnya. Kebaya, songket, batik, kain tenun dan endek termasuk kain hasil budaya setiap daerah di Indonesia, kain kain tersebut dapat dipakai menjadi bahan baku yang tidak kalah dengan bahan-bahan dari luar, kain kain tersebut adalah kain khas Indonesia. Mengangkat bahan tersebut menjadikan sesuatu yang berbeda dengan fashion lainnya. Menunjukan kreatifitas fashion, dengan sesuatu yang berbeda dan dipamerkan, kemudian diperagakan / fashion show di depan pengamat fashion.

Arti Fashion Show sendiri adalah sebuah pentas seni peragaan dari perkembangan dunia fashion di Indonesia. Kegiatan ini menghadirkan perkembangan fashion, bisnis, dan pendidikan yang terbaru dari industri fashion dan tekstil khususnya di Indonesia. Kegiatannya meliputi pameran, seminar, dan fashion show. Biasanya pameran fashion akan memperlihatkan produk garmennya, tekstil dan aksesori yang fashionable dan berkualitas. Seminar dengan topik yang berhubungan dengan fashion, garmen, dan tekstil menjadi salah satu bagian dari kegiatan yang diminati banyak insan fashion. Peragaan busana para desainer di Indonesia, menampilkan koleksi gaun malam, contemporary outfits, busana muslim dan busana etnik Indonesia. Para desainer yang akan menampilkan hasil rancangannya di dalam acara tertentu mempunyai tujuan tersendiri yaitu untuk membujuk para insan fashion agar semakin berminat dengan hasil rancangannya itu. Dan selama ini selalu berupaya semakin menunjukan hasil karya mereka yang nantinya bergerak di dalam negeri ataupun luar negeri (internasional).

Sumber:http://digilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-16055-Chapter1-pdf.pdf

No comments:

Post a Comment