Sabtu, (6/10), sebuah sekolah fashion terkemuka di Surabaya menggelar workshop bertema Fashion Paper Doll di Malang. Mungkin tak banyak yang tahu tentang perkembangan fashion di Malang, kota terbesar kedua di Jawa Timur.
BERITA TERKAIT
Jins Levi's tua ini laku Rp 1,4 miliar, kenapa begitu istimewa?
Kemendag wadahi desainer kembangkan potensi lewat Good Design Indonesia 2018
Strategi industri fesyen jadikan Indonesia kiblat fesyen muslim dunia
Ternyata, respon masyarakat Malang cukup besar terhadap perkembangan fashion tanah air. Tercatat lebih dari 30 peserta antusias mengikuti workshop, yang kebanyakan diminati oleh siswa SMA atau SMK.
"Mereka yang datang kesini punya pasion besar terhadap fashion dan memang niat melanjutkan pendidikan kesana," kata Alin, perwakilan Arva school of fashion kepada Merdeka.com, (6/10).
Bagi Anda yang sering berkunjung ke Surabaya, nama Arva mungkin terdengar cukup familiar. Pasalnya, sekolah fashion yang berdiri sejak tahun 1989 ini telah melahirkan banyak fashion designer lho.
Bermarkas di Surabaya, kini Arva membuka cabang baru di Malang dengan menggandeng Quinna, sekolah fashion pertama di Malang.
"Kita jadi semakin pede untuk melebarkan sayap di dunia fashion. Kalau bukan kita, siapa lagi," tandas Hermina Andreyani, pendiri Quinna school of fashion design.
Nah, kira-kira, apa sih tanggapan dari peserta workshop fashion paper doll?
Vania, SMA St. Yusuf: "Fashion itu bisa mengubah sesuatu yang biasa jadi luar biasa. Dan, apa yang kita desain menggambarkan diri kita sendiri."
Bagi Anda yang suka fashion dan bercita-cita menjadi fashion desainer, teruslah berlatih dan menambah wawasan. Semangat! [des]
No comments:
Post a Comment