KUTA, KOMPAS.com Jember Fashion Carnaval (JFC) telah sukses digelar selama 16 tahun terakhir. Di tahun ke-17 pada 2018 nanti, penyelenggaraan karnaval busana tahunan ini akan mengangkat tema yang berbeda.
Pada tahun-tahun sebelumnya, tema Jember Fashion Carnaval selalu berkaitan dengan kebudayaan Indonesia. Namun, pada 2018 mendatang, Presiden Jember Fashion Carnaval, Dynand Fariz, ingin mengusung tema kebudayaan negara-negara Asia.
Temanya adalah Asia Light, jadi cahaya Asia, ujar Dynand di Kuta, Bali, beberapa waktu lalu.
BACA: Mimpi Pendiri Jember Fashion Carnaval Kalahkan Karnaval Rio de Janeiro
Dengan tema tersebut, Dynand berharap Asia dapat unggul dalam bidang apa pun dan ia memulainya melalui kebudayaan. Nantinya, para peserta Jember Fashion Carnaval akan memakai dan memamerkan berbagai kostum yang didesain sesuai kebudayaan negara-negara Asia.
Jadi saya kepenginnya Asia itu bisa menjadi cahaya dunia di bidang apa pun, terutama apalagi kita mulai di bidang budaya, kata Dynand.
ANTARA FOTO/SENO Peserta mengenakan kostum Sriwijaya saat tampil di Jember Fashion Carnaval (JFC) ke-16 di Jember, Jawa Timur, Minggu (13/8/2017). JFC ke-16 bertema Victory atau Kemenangan menampilkan delapan defile yang kostumnya pernah memenangkan kostum terbaik di sejumlah kontes dunia, seperti kostum Borobudur, Bali, dan Borneo.
Selain itu, tema Asia juga diambil mengingat gelaran Asian Games mulai 18 Agustus 2018 di Jakarta dan Palembang. Adapun Jember Fashion Carnaval 2018 rencananya digelar pada 7-12 Agustus 2018.
Jadi tahun depan itu kita mengangkat tema-tema dari negara-negara di Asia yang itu nanti kita akan kaitkan dengan Asian Games, ucap Dynand.
Selama ini, gelaran Jember Fashion Carnaval terinspirasi dari negara kepulauan Indonesia yang kaya akan budaya. Jember Fashion Carnaval juga beberapa kali mengangkat tema terkait fenomena global, seperti bencana alam, global warming, hingga isu kaum pengungsi di dunia.
No comments:
Post a Comment